Kesiapan E-Government Pemerintah Daerah Menuju Pengembangan Smart Province (Studi pada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara)

Main Article Content

Marudur Pandapotan Damanik
Erisva Hakiki Purwaningsih

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesiapan Pemerintah kabupaten mandailing natal dalam pelaksanaan e-government untuk mendukung inisiatif Smart Province Sumatera Utara. Metode penelitian ini dilaksanakan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada 30 orang pegawai di lingkungan pemerintah kabupaten mandailing natal, sedangkan data kualitatif dilakukan dengan wawancara terbuka kepada informan yang berasal dari dinas komunikasi dan informatika. Hasil penelitian menemukan bahwa pemkab mandailing natal telah memanfaatkan TIK dalam proses kerja di pemerintahan namun belum maksimal. Pada sisi infrastruktur, jaringan internet di sebagian besar Organisasi Perangkat Daerah masih menggunakan kabel telepon dengan kecepatan akses yang cukup lambat. Pada sisi SDM, para responden umum memiliki kemampuan operasional perangkat TIK namun tidak memahami tentang hal-hal teknis. Sedangkan pada aspek tata kelola, pemkab mandailing natal belum memiliki kerangka hukum sebagai landasan opearasional dan perencanaan pengembangan TIK kedepan. Studi ini juga mengemukakan sejumlah hambatan pelaksanaan e-government dan merumuskan beberapa rekomendasi sebagai langkah perbaikan.

Article Details

Section
Articles

References

Al-Omari, A., & Al-Omari, H. (2006). E-government readiness assessment model. Journal of Computer Science, 2(11), 841–845.

Anthopoulos, L., Reddick, C. G., Giannakidou, I., & Mavridis, N. (2016). Why e-government projects fail? An analysis of the Healthcare.gov website. Government Information Quarterly, 33(1), 161–173. https://doi.org/10.1016/j.giq.2015.07.003

Batty, M., Axhausen, K. W., Giannotti, F., Pozdnoukhov, A., Bazzani, A., Wachowicz, M., … Portugali, Y. (2012). Smart cities of the future. European Physical Journal: Special Topics, 214(1), 481–518. https://doi.org/10.1140/epjst/e2012-01703-3

Caragliu, A., Bo, C. Del, & Nijkamp, P. (2009). Smart Cities in Europe Smart Cities in Europe. Proceedings of the 3rd Central European Conference in Regional Science, 0732(November), 45–59. https://doi.org/10.1080/10630732.2011.601117

Damanik, M. P., & Purwaningsih, E. H. (2017). E-Government dan Aplikasinya di Lingkungan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Kualitas Informasi Website Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 21(2), 151–164. https://doi.org/10.31445/jskm.2017.210202

Gil-garcia, J. R. (2012). Understanding Smart Cities : An Integrative Framework, (June 2015). https://doi.org/10.1109/HICSS.2012.615

Joseph, S. (2014). Development and validation of a framework for e-government readiness measurement. Durban University of Technology, Durban.

Kumorotomo, W. (2009). Kegagalan Penerapan E-Government dan Kegiatan Tidak Produktif Dengan Internet. Diakses pada November 24, 2018, dari http://kumoro.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2009/01/kegagalan-penerapan-egov.pdf

Luna-Reyes, L. F., Gil-Garcia, J. R., & Romero, G. (2012). Towards a multidimensional model for evaluating electronic government: Proposing a more comprehensive and integrative perspective. Government Information Quarterly, 29(3), 324–334. https://doi.org/10.1016/j.giq.2012.03.001

Meijer, A., & Bolívar, M. P. R. (2016). Governing the smart city: a review of the literature on smart urban governance. International Review of Administrative Sciences, 82(2), 392–408. https://doi.org/10.1177/0020852314564308

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Mkude, C. G., & Wimmer, M. A. (2013). Strategic framework for designing e-government in developing countries. In International Conference on Electronic Government (pp. 148–162).

Müller, S. D., & Skau, S. A. (2015). Success factors influencing implementation of e-government at different stages of maturity: a literature review. International Journal of Electronic Governance, 7(2), 136. https://doi.org/10.1504/IJEG.2015.069495

Nam, T., & Pardo, T. (2011). Smart city as urban innovation: Focusing on management, policy, and context. Proceedings of the 5th International Conference on Theory and Practice of Electronic Governance, 185–194. https://doi.org/10.1145/2072069.2072100

Nento, F., Nugroho, L. E., & Selo. (2017). Model E-Readiness Untuk Pengukuran Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Penerapan Smart Government : Studi Kasus Pemerintah Provinsi Gorontalo. Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri (SENIATI), B27.1-6.

Pereira, G. V., Parycek, P., Falco, E., & Kleinhans, R. (2018). Smart governance in the context of smart cities: A literature review. Information Polity, 23(2), 143–162. https://doi.org/10.3233/IP-170067

Putri, N. A. D., & Darmawan, E. (2018). E-Readiness Provinsi Kepulauan Riau dalam Penerapan E-Government (Studi Terhadap Kepri Smart province). KEMUDI, 3(1), 173–192.

Waheduzzaman, W., & Miah, S. J. (2015). Readiness assessment of e-government: a developing country perspective. Transforming Government: People, Process and Policy, 9(4), 498–516. https://doi.org/10.1108/TG-05-2014-0018