REPRESENTASI UMAT ISLAM DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR IBUKOTA MENGENAI KASUS MAKAM MBAH PRIOK Analisis Isi Terhadap Tajuk Rencana Suratkabar Ibukota

Main Article Content

Bambang Mudjiyanto

Abstract

The Content of newpaper editorials in general is a representation of the newspaper viewpoint concerning social environment, such as: politic, economy, etc.  A number of newpapers tend to be different in representing it although the object that represented is same – ex. Mbah Priok tomb incident, in Jakarta Utara on April 2010. This study uses social semiotic analysis of the text model of Hallyday in the newspaper Media Indonesia, Kompas, Republika, and Tempo newspaper. Newspaper editorials in representing Muslims in the tomb Mbah Priok incident was carried out by emerging the dominant discourse. Muslims were portrayed as the victims of violence acts done by government, as parties who are victims in Mbah Priok unrest, and as antagonists who fought against the government.

 

Isi tajuk surat kabar harian umumnya bersifat penyampaian sikap surat kabar terhadap lingkungan sosialnya seperti iklim politik, kekuasaan, ekonomi, dan sejenisnya. Berbagai surat kabar tampaknya masing-masing relatif berbeda dalam merepresentasikannya meskipun yang dipresentasikan itu sama sifatnya-misalnya seperti persitiwa kasus makam mbah priok di Jakarta utara April 2010. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial model Hallyday terhadap teks dalam tajuk surat kabar Media Indonesia, Kompas, Republika, dan Koran Tempo. Tajuk surat kabar dalam merepresentasikan umat muslim dalam kasus makam Mbah Priok dilakukan dengan cara memunculkan wacana dominan. Umat muslim digambarkan menjadi pihak yang menjadi korban atas tindakan kekerasan pemerintah, sebagai pihak yang menjadi korban dalam kasus kerusuhan makam Mbah Priok, dan sebagai antagonis yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah.

Article Details

Section
Articles

References

Assegaf, Djafar, (1983), Jurnalistik masa Kini, Jakarta, Ghalia Indonesia,hal.64.

Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Effendy, Onong Uchyana, (2000), Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung, Cutra Aditya Bakti, PT., hal.135.

Eriyanto, (2001), Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta, LkiS.

Eriyanto, Metoda polling, Yogyakarta, Gajah Mada University Press, hal. 214

Halliday., M.A.K. dan Ruqaiya Hasan, (1994), Bahasa, Konteks, dan Teks, Aspek-Aspek bahasan dalam Pandangan Semiotik Sosial, Yogyakarta, Gadjahmada University Press, hal. 15.

Hamad, Ibnu, (2007), “Analisis Wacana (Discourse Análisis) Sebuah Pengenalan Awal”, Jakarta, Diktat Per-kuliahamn Methode Penelitian Komunikasi Kulaitatif, PPS MIK UPDM (B)Jakarta, hal.14-15.

Juliastuti, Nuraini (2000), “Representasi”, dalam, http://www.kunci.or.id/esai/nws/04/ representasi.htm

Lippman, Walter, Public Opinion With New Introduction by Diterjemahkan oleh S. Maimoen . Jakarta:Yayasasan Obor Michael Curtis,New Jersey; Transaction Publisher, Indonesia, 1999.

Moelong, Lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung , P.T Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex, (2004), dalam , Analisis Teks Media : Sebuah Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung, Remaja Rosdakarya, hal. 64.

Sobur, Alex, (2004 ), Semiotika Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Soekanto, Soerjono, (1983), Kamus Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press, hal. 239.

Sudibyo, Agus, (2001), Politik Media dan Pertarungan Wacana, Yogyakarta, LKiS, hal.129.