KOMPARASI KEBENARAN, RELEVANSI, KESEIMBANGAN DAN NETRALITAS DALAM PEMBERITAAN (Studi Konten Analisis Terkait Pemberitaan Pemilu Presiden 2014 di Harian Kompas dan Koran Sindo) THE COMPARASION OF TRUTH, RELEVANCE, BALANCE AND NETRALITY IN NEWS REPORTING

Isi Artikel Utama

Emmy Poentarie

Abstrak

ABSTRACT
Background of this research is an expectation toward mass media in order to work professionally,
independently, and objectively in presidential election news reporting 2014. This article focuses on
the issue of truth, relevance, balance, and netrality in news reporting regarding presidential election
2014 in Kompas and Koran Sindo daily. By content analysis, the result shows that: First truth
category, Kompas has higher-level factuality than Koran Sindo. Second, relevance category,Kompas
in reporting presidential election 2014 tends to keep factuality by minimalizing sensational contents.
Meanwhile, this research found that Koran Sindo reported a number of sensational and dramatized
news. Third, balance category, Kompas and Koran Sindo have same performance regarding
presidential election 2014. They tend to abandon balance of news sources till. They emphasize oneside-cover report rather than cover-both-side one.Fourth, neutrality category, Kompas dailytends to
be objective, proportional in presidential election campaign news report 2014. It gives balanced
frequency for Prabowo-Hatta and Jokowi-JK. Contrarily, Koran Sindo is not objective.Frequency of
the presiden/vice-president is not proportional. Koran Sindo emphasizesPrabowo-Hatta more rather
that Jokowi-JK do.
Keywords : Comparison; Truth, Relevance, Balance; Netrality; News.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan agar media massa berkinerja secara profesional,
independen dan obyektif dalam pemberitaan kampanye PemiluPresiden 2014. Permasalahan
difokuskan pada persoalan kebenaran, relevansi, keseimbangan dan netralitas dalam pemberitaan
terkait masalah Pemilu Pilpres 2014 pada Harian Kompas dan Koran Sindo. Dengan metode analisis
isi, hasilnya menunjukkan : Pertama kategori kebenaran, Kompas memiliki faktualitas yang cenderung
tinggi dibandingkan dengan Koran Sindo. Kedua, kategori relevansi, Kompas dalam menyajikan
berita kampanye Pemilu Presiden 2014 cenderung menjaga faktualitas dengan meminimalisasi hal-hal
yang mengandung sensasionalisme. Sedangkan Koran Sindo masih ditemui sejumlah berita yang
tergolong sensasionalisme yang mengandung unsur dramatisasi. Ketiga, kategori keseimbangan,
Harian Kompas dan Koran Sindo memiliki kinerja yang sama terkait dengan pemberitaan Kampanye
Pemilu Presiden 2014 yakni cenderung menggunakan nara sumber tidak berimbang sehingga lebih
menonjolkan penggunaan teknik liputan satu sisi (one side cover) dari pada banyak sisi (cover both
side). Keempat, kategori netralitas, Koran Kompas cenderung obyektif, proporsional dalam
pemberitaan terkait dengan pelaksanaan kampanye Pemilu Presiden 2014, memberi porsi frekuensi
kemunculan yang berimbang baik pasangan calon presiden Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK.
Sedangkan Koran Sindo tidak obyektif, kemunculan berita terkait dengan pasangan calon
presiden/wakil presiden tidak proporsional cenderung berat sebelah. Koran Sindo lebih menonjolkan
Prabowo-Hatta daripada Jokowi-JK.
Kata-kata kunci : Komparasi; Kebenaran, Relevansi, Keseimbangan; Netralitas; Berita.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Abrar, Ana Nadhya, Mengarungi Hubungan DPR dan Pemerintah dengan Jurnalisme, Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2014

Barus, Sedia Willing, Jurnalistik Petunjuk Menulis Berita, Jakarta: Erlangga,2010

Dhanurseto, Pemberitaan Media Cetak Dalam Kampanye Pemilu Presiden Tahun 2009, Jurnal,

repository.unib.ac-id/394/1/jurnal.dhanurseto.pdf, pp. 123-139, diakses 19 Februari 2014.

Dedy Isnaini Berutu, Analisis Foto Jurnalistik Mengenai Kerusuhan di Mesuji Lampung pada

Harian Kompas, jurnal. usu.ac.id/index.php/flow/article/.../493/248, 2012, diakses 3 Maret

Eriyanto, Analisis Isi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

______, Hary Tanoe Ungkap Alasan Dukung Prabowo- Hatta,

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/06/21/1045288/Hary Tanoe Ungkap Alasannya

Dukung Prabowo-Hatta, diakses

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktisi Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Manurung, dkk. Komunikasi dan Kekuasaan. Jakarta: Forum Studi Komunikasi FISIP Universitas

Atmajaya Yogyakarta.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa, Penerjemah Putri Iva Izzati, Jakarta: Salemba Humanika,

Perangin-angin , Loina Lalolo K, Perempuan Dalam Berita Kampanye Pemilu 2004 di Media Cetak

Nasional, Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

repository.ui.ac.id/.../02e1761b3918f22eba3c9963c07346f2001fdde6.p, diakses 2 Februari 2014.

Rahayu, Menyikap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar di Indonesia, Jakarta: Pusat Kajian Media &

Budaya Populer Dewan Pers,2006.

Riyanto, Puji, dkk, Kepemilikan dan Intervensi Siaran, Yogyakarta: Diterbitkan atas kerjasama

Yayasan Tifa dan PR2Media.

Rivers, William L. et al, Media Massa & Masyarakat Modern, alih bahasa Harris Munandar & Dudy

Priatna, Jakarta: Kencana, 2008

Putra, I Gusti Ngurah, Media, Komunikasi dan Politik Sebuah Kajian Kritis, Yogyakarta: Fisipol

UGM,2008.

Simarmata, Salvatore, Media dan Politik, Jakarta: Yayan Pustaka Obor Indonesia, 2014

Yani Surachman, Makna Cover Both Side Pemberitaan Media Massa di Tahun Politik

http://www.academia.edu/7536577/Makna_ Cover_Both_Side_Pemberitaan_Media_Massa_di

Tahun_Politik, diakses 6 Maret 2014

Yusuf , Iwan Awalludin, Memaknai Sensasionalisme Bahasa dalam Pemberitaan Media, 13 April

, http://bincangmedia.wordpress.com/tag/berita-sensasional/, diakses 8 Maret 2014