INTENSITAS KOMUNIKASI MASYARAKAT NELAYAN DESA BLETOK KABUPATEN SITUBONDO
DOI:
https://doi.org/10.31504/komunika.v5i2.846Keywords:
Intensitas Komunikasi, Masyarakat Nelayan, Kabupaten SitubondoAbstract
Banyaknya orang duduk bergerombol di pelabuhan atau tempat-tempat umum pada masyarakat nelayan cukup menggelitik untuk dipertanyakan apa saja yang mereka bicarakan dalam aktivitas tersebut, sehingga munculah permasalahan dalam penelitian ini : “ Bagaimana Intensitas Komunikasi dan Materi apa yang dibicarakan oleh Masyarakat Nelayan Desa Bletok”. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh nelayan yang bertempat tinggal di Desa bletok, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sampel diambil sebanyak 30% sehingga ketemu 55 orang responden,. Setelah data dikumpulkan dengan mengisi koesioner ternyata sebanyak tiga orang jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga respondennya menjadi 52 orang. Jumlah ini yang diolah dengan menggunakan SPSS. Kesimpulan yang diperoleh adalah: (1) Intensitas komunikasi yang dilakukan oleh nelayan desa Bletok dalam berhubungan sesama komunitas lebih tinggi dibanding dengan yang lain. Meskipun sebagian masyarakat nelayan Desa Bletok memiliki Hp, tetapi perangkat ini kurang dimanfaatkan secara optimal. (2) Informasi yang dibicarakan dalam berhubungan secara langsung dengan keluarga, tetangga dan komunitas adalah informasi yang terkait dengan masalah disekitar lingkungannya. Sedangkan informasi yang dibicarakan dengan tokoh formal adalah tentang pekerjaan sebagai nelayan dan informasi yang dibicarakan dengan tokoh non formal adalah masalah agama. Sebaliknya informasi yang dibicarakan oleh nelayan dengan menggunakan Hp adalah informasi terkini yang dibahas media massa.
References
Berger, Charles R. el all (2014). Handbook Ilmu Komunikasi, Bandung: Nusa Media.
BPS Provinsi DKI Jakarta yang dirilis pada Bulan Maret tahun 2014.
Hamijoyo, Santoso. (2005). Komunikasi Partisipatoris, Bandung, Humaniora
Jusak. (2013). Teknologi Komunikasi Data Modern, Yogyakata: Andi.
Littlejohn, Stephen W, dan Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi, Jakarta: Salemba Humanika.
Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya
Riawan Eko, Bambang. (2015). Jurnal Komunika volume 5 nomer 3 Desember 2015. Dengan judul “Perilaku Nelayan Desa Bulumeduro kabupaten Tuban dalam Memanfaatkan Hand Phone (HP)”, Surabaya. BPPKI Surabaya.
Ruben, Brent D. dan Lea P. Stewart. (2013). Komunikasi dan Perilaku Manusia, Jakarta: Rajawali Pers.
Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama.
Tubbs, Stewart L. Sylvia, moss. (2000). Human Communication, Konteks-Konteks komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Uchjana Effendi, Onong. (1993). Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi, Bandung PT. Citra Aditya Bakti.
West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi, Buku 1, Jakarta, Salemba Humanika.
_______. (2008). Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi, Buku 2, Jakarta, Salemba Humanika.
Yuliar, Sonny, et all. (2001). Memotret Telematika Indonesia Menyongsong Masyarakat Informasi Nusantara, Bandung: Pustaka Hidayah.
www.kompasiana.com. di unduh 10 Mei 2016.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.