Komunikasi Politik dalam Demokratisasi

Penulis

  • Adhi Iman Sulaiman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

Abstrak

Komunikasi politik sangat penting dan menentukan dalam demokratisasi. Dengan adanya persaingan kepentingan komunikator politik untuk  memengaruhi, memperoleh, mempertahankan, dan memperluas kekuasaan. Kajian fenomena komunikasi politik yang menarik untuk dibahas, yaitu: Fenomena komunikasi politik dalam sistem politik demokratis dengan adanya hubungan, kontrol, dan keseimbangan kekuasaan antara elit politik dengan rakyat. Fenomena komunikasi politik dalam strategi kampanye, dengan memberikan visi, misi, dan program kampanye yang sesuai dengan aspirasi, identifikasi masalah serta potensi dari rakyat sendiri berdasarkan hasil riset kampanye. Dinamika fenomena komunikasi politik menjadi semakin berkembang dengan dukungan dan kekuatan media massa dalam mewujudkan demokratisasi.

Referensi

Buku:

Connolly, C.A. (2008). Stategic Communication. Lee Kaid, L and Holtz, C.B. ed. Encyclopedia of political communication. Los Angeles, London, New Delhi, Singapore : Sage Publications.

De Vreese, C.H. (2006). Ten Observations about the Past, Present and Future of Political Communication. Amsterdam : Vossiuspers UvA.

Lachapelle, G.( 2005). Political Communication and Personal Influence : Do the media make a difference?. Maarek, P.J and Wolfsfeld, G. ed. Political Communication in a New Era : A cross-national perspective. London and New York : Routledge.

Latif, Y., Ibrahim, I.S. (1996). Bahasa dan Kekuasaan : Politik Wacana di Panggung Orde Baru. Bandung : Mizan.

Lauth, H.J. (2008). Democracy Theories. Lee Kaid, L and Holtz C.B. ed. Encyclopedia of political communication. Los Angeles, London, New Delhi, Singapore : Sage Publications.

Lilleker, D.G. (2006). Key Concepts in Plitical Cmmunication. London, Thousand Oaks, New Delhi : Sage Publications.

McNair, B. (2003). An Introduction to Political Communication. London and New York : Routledge.

Mietzner, M. (2007). Local Elections and Autonomy in Papua and Aceh. Indonesia Journal, Vol 84. Oktober 2007.

Muhtadi, A.S. (2008) Komunikasi Politik Indonesia : Dinamika Islam Politik Pasca-Orde Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Severin,W.J., Tankard, J.W. (2007). Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Harapan di dalam Media Massa. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sulaiman, A.I. (2008). Komunikasi Politik Perempuan : Studi Fenomenologi Para Politisi Perempuan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat 2004-2009. Tesis, Universitas Padjadjaran.

Suyanto, B. (2010). Teori Hegemoni Antonio Gramsci. Suyanto B., Amal, M.K. ed. Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial. Malang dan Yogyakarta : Aditya Media Publishing.

Venus, S. (2007). Manajemen Kampanye : Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Wasesa, Agung Silih. (2011). Political Branding dan Public Relations : Saatnya Kampanye Sehat, Hemat, dan Bermartabat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sumber lain:

Jurnal:

-----------------. 2013. Refleksi Pilkada dan Model Kepemimpinan Kepala Daerah. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 2, Januari 2013, hlm. 119-138.

Internet:

Lupiyanto, Ribut. (2013). Membaca Cermat Absensi Wakil Rakyat. Tersedia dalam <http://politik.kompasiana.com/2013/06/07/membaca-cermat-absensi-wakil-rakyat-566477.html>. Diakses 5 September 2013.

…........................... (2012). Pemilu di Indonesia Tersibuk di Dunia Hasilnya Terburuk. Tersedia dalam <http://petapolitik.com/news/pemilu-di-indonesia-tersibuk-di-dunia-hasilnya-terburuk/. 12 April 2012>. Diakses 24 September 2013

Unduhan

Diterbitkan

2013-12-24