Kebebasan Informasi di Era Media Online
Abstrak
Arus Informasi yang begitu derasnya kini menempa masyarakat kita. Masyarakat yang memiliki dua generasi yakni sebelum kemunculan media baru dan setelah kemunculan media baru. Keduanya menggunakan media internet dengan kadar berbeda. Dengan kemampuan yang dimiliki, masyarakat mencoba menyaring semua informasi yang menerpa. Namun mereka juga terkadang hanyut dengan situasi keruwetan informasi yang terjadi. Hal ini terjadi karena media internet menuju era digital. Era dimana bertemunya data dalam bentuk bit yang dapat dimanipulasi sehingga dengan mudah dapat dikurangi dan kemudian ditranfer. Namun tidak menutup kemungkinan data ditambah, bahkan kasus yang menempa artis adalah dimodifikasi dan disebarkan. Melek media dan cerdas media, menjadi senjata utama untuk menghadapi media baru yang harus dengan penuh waspada dan bijaksana kita hadapi.Referensi
Abrar, Ana Nindhya. (2003). Teknologi Komunikasi, Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta, LESFI.
Alison, Alexander, et all. (2004). Media Economics, Theory and Practice. London : Lawrence Erlbaum Associate Publisher.
Barnouw, Erik. (1997). Conglomerates and the media. New York :The New Press.
Griffin, Em. (2003). A First Look At Communication Theory 5th Edition. USA : Mc Graw Hill Companies, Inc,.
Juju, Dominikus dan Sulianta, Feri. (2010). Hitam Putih facebook. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Lois Alvin Day. (2003). Ethics in Media Communication; Cases and Controversies. USA : Thomson Warwods.
McQuail, Denis. (2010). Mass Communication Theory, Sixth Edition. London: sage Publications Ltd.
Majalah Femina edisi 39 tahun 2012 hal 49.
Majalah Femina edisi ulang tahun 40 tahun 2012 hal 82.
Majalah Tempo Edisi Ulang Tahun ke 40, Kecap Dapur.
…................ (2012).Dalam Meraup Iklan Terbukti Media Online Menyalip Media Cetak. Tersedia dalam http://faktaberita.com/index.php/ekonomi/dalam-meraup-iklan-terbukti-media-online-menyalip-media-cetak.html, di diakses tanggal 5 desember 2012.