PUBLIC AGENCY PERFORMANCE IN THE IMPLEMENTATION PUBLIC INFORMATION DISCLOSURE Act IN YOGYAKARTA SPECIAL REGION

Main Article Content

Daru Nupikso

Abstract

Public Information Disclosure Act (UU KIP) is valid since 2010, and public bodies throughout Indonesia are required to implement it in accordance with established provisions. In essence, UU KIP is a manifestation of human rights in obtaining information which one of its aims is to encourage public participation in the process of public policy making. The United Nations (UN) states, to achieve community participation is required three stages, and information disclosure is the initial stage and for Indonesia it is identical with the implementation of UU KIP. This research will answer how far the performance of public bodies in implementing KIP Law. With the mixed method, that is quantitative (survey and content analysis) and qualitative (interview and observation), this research uses Sekuensial Eksplanatoris strategy. The results of the study mention the performance of public bodies are categorized as being. Information on public budgets is still very low, public bodies are better vertical than other public bodies. In general, public bodies have not been able to properly implement public information disclosure due to resource and commitment factors. In addition, the emergence of regulatory disharmonization among policy makers contributed to weakening the implementation performance of UU KIP. Keywords: Openness, Freedom of Information Law, Public Agencies   

 

Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) berlaku sejak tahun 2010, dan badan publik di seluruh Indonesia wajib mengimplementasikannya sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat. Secara hakiki, UU KIP merupakan perwujudan hak asasi manusia dalam memperoleh informasi yang salah satu tujuannya adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebutkan, untuk mewujudkan partisipasi masyarakat tersebut diperlukan tiga tahapan, dan keterbukaan informasi merupakan tahap awal dan bagi Indonesia hal ini identik dengan implementasi UU KIP. Penelitian ini akan menjawab sejauhmana kinerja badan publik dalam  mengimplementasikan UU KIP. Dengan metode campuran, yaitu kuantitatif  (survey dan analisis isi) dan kualitatif (wawancara dan observasi), penelitian ini menggunakan strategi Eksplanatoris Sekuensial. Hasil penelitian menyebutkan kinerja badan publik dikategorikan sedang. Informasi mengenai anggaran publik masih sangat rendah, badan publik vertikal lebih baik dibanding badan publik lainnya. Secara umum badan publik belum mampu mengimplementasikan keterbukaan informasi publik secara baik karena faktor sumber daya dan komitmen. Selain itu, munculnya disharmonisasi regulasi di antara pengambil kebijakan ikut memperlemah kinerja implementasi UU KIP.   Kata kunci: Keterbukaan, UU KIP, Badan Publik  

Article Details

Section
Artikel

References

Albassam, Bassam A. “The Influence of Budget Transparency on Quality of Governance .” International Journal on Governmental Financial Management, 2015: 89- 109. Al-Khouri, Ali M. “Open Data: A Paradigm Shift in the Heart of Government.” Journal of Public Administration and Governance , 2014: 217-244. Alonso, Jose M, Stephane Boyera, Aman Grewal, Carlos Iglesias, dan Andreas Pawelke. Open Government Data - Readiness

Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No.1, Juni 2017: 43-57

Assessment Indonesia. laporan Penelitian, San Francisco: World Wide Web Foundation, 2013.

Caruth, Gail D. “Demystifying Mixed Methods Research Design: A Review of the Literature.” Mevlana International Journal of Education (MIJE), 2013: 112 - 122. Creswell, John W. Research Design - Pendekatan Kulitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Dunn, N William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003. Fenster, Mark. “Transparency in search.” European Journal of Social Theory, Vol 18 (2), 2015: 150-167. Harder, Carolyn T, dan Meagan M Jordan. “The Transparency of County Website: A Content Analysis.” Public Administration Quarterly, 2013: 103-128. IKP, Ditjen. “berita satker.” Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. 2 September 2015. http://kominfo.go.id (diakses November 3, 2016). Johnson, R Burke, Anthony J Onwuegbuzie, dan Lisa A Turner. “Toward a Definition of Mixed Methods Research.” Journal of Mixed Methods Research, 2007: 112-133. Kejati DIY. Register Informasi Publik. Buku Agenda Pemohon IP, Yogyakarta: PPID Kejati DIY, 2016. KIP. Hasil Pemeringkatan KIP 2014. Laporan, Jakarta: KIP, 2014. Monika Bauhr, Marcia Grimes. University of Gothernburg. Desember 2012.

http://www.qog.pol.gu.se/digitalAs sets/1418/1418047_2012_16_bauhr _grimes.pdf (diakses Juli 14, 2014). My World Analytics. 2015. http://data.myworld2015.org/ (diakses Desember 28 , 2016). Nana Storada, Sekretaris Diskominfo Kota Semarang, wawancara oleh Daru Nupikso. Pelayanan Informasi Publik (9 Maret 2017). Oberoi, Roopinder. “Institutionalizing Transparency and Accountability in Indian .” IOSR Journal Of Humanities And Social Science, 2013: 41-53. Open Knowledge Foundation Deutschland. https://www.okfn.de/en/themen/ (diakses November 5, 2016). Ponce, Alejandro. “The WJP Open Government Index 2015.” World Justice Project. 2015. http://worldjusticeproject.org/sites/ default/files/ogi_2015.pdf. (diakses Juni 4, 2016). Purwanto, Erwan Agus, dan Dyah Ratih Sulistyasturi. Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2012. Sinambela, Lijan Poltak. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014. Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta, 2015. Suryani, Dewi Amanatun. “Laporan Ketua Tim Monev Komisi Informasi DIY.” Laporan Pelaksanaan Monev. Yogyakarta, 28 September 2016. United Nations . UNITED NATIONS E- GOVERNMENT SURVEY 2016. Survey Report, New York - USA: Division for Public Administration

Kinerja Badan Publik Dalam Implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik Di Daerah Istimewa Yogyakarta Daru Nupikso

and Development Management, 2016. Vincent Mabillard, Raphael Zumofen. “The Uncertain Relationship Between Transparency and Accountability.” Lausanne, Swiss: Swiss Graduate Schoolf Public Administration, 2015. Winarno, Budi. Kebijakan Publik. Jakarta: Center of Academic Publishing Service (CAPS), 2014.

Peraturan Perundangan Undang undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik