Komodifikasi “Popularitas Selebritis” untuk Mendulang Suara Pemilu Legislatif 2019
Main Article Content
Abstract
Artikel ini menyoroti model perekrutan profesi selebritis, menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu Legislatif, 2019. Dimana titik tekannya bukan pada profesionalitas bidang ideologi politik militansinya, tetapi bertumpu pada pilihan popularitas selebritis. Data sekunder diambil dari studi pustaka, media, dan dokumen lainnya yang terkait. Pembahasan menggunakan konsep komodifikasi media (Mosco, 2009). Hasil pembahasan dan analisis menunjukkan bahwa ketika transformasi popularitas selebritis dipertukarkan dengan nilai politik tidak berjalan secara linier. Fenomena masuknya profesi selebritis ke dunia politik mengindikasikan bahwa, disamping lemahnya proses kaderisasi di setiap organisasi poitik, komodifikasi nilai ketenaran selebritis ke nilai politik praktis secara teoritis telah terjadi, tetapi secara substansial tidak berdampak positif bagi masyarakat konstituen yang diwakilinya.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright on any article is retained by the author(s).
- Author grant the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
References
Alberoni, Francisco, (1972), Sociology of Mass Communication,Suffolk : Richard Clay, The Chaucer Press, Ltd.
Cresswell, John W. (2009), Research Design, Third Edition, London, : Sage
Denzin, N. K. dan Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Driessens, Oliver (2013), Celebrity Capital : Redefining Celebrity Using Field Theory, Journal Theory and Society Volume, 42, Issue 5 pp, 543-560, Fashri, Fauzi : 2014.
Firmansyah, (2007), Marketing Politik, Antara, : Pemahaman dan Realitas, Penerbit, Obor, Jakarta
Ibrahim, Idi Subandhi, (2011), Kritik Budaya Komunikasi : Budaya, Media dan Gaya Hidup, dalam Proses Demokratisasi di Indonesia, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
Ihsan.A. Bakri, (2009), Etika dan Logika Berpolitik : Wacana Kritis atas Etika Politik, Kekuasaan dan Demokratis, Penerbit Rosda Karya, Bandung.
Kellner, Douglas, (2010), Budaya Media : Cultural Studies, Identitas dan Politik : Antara Modern dan Post Modern, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
Mosco, Vincent, (2009), The Political Economy of Communication, London Sage, Publication.
Nursal, Adam, (2004), Political Marketing, Strategi Memenangkan Pemilu, Penerbit Gramedia, Jakarta.
Pawito, (2009), Komunikasi Politik : Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta.
Roni Tabrani, (2012), Komunikasi Politik Pada Era Multimedia, Penerbit Simbiosa, Bandung.