Subjektivitas Kekuasaan Dalam Pemberitaan Media Online

Isi Artikel Utama

Launa Afkar
Samdar Rery

Abstrak

At present, the social media newsroom has been widely used to branding images that are certain political symbols, while deconstructing political images. The news portal Detik.com and Kompas.com include those that are widely used to construct or deconstruct certain political images. In the year of politics, where presidential elections will be held, it is difficult to avoid the subjectivity of power sneaking into the media room. This fact is proven through the study of the reporting of the hashtag (#)2019overthepresident’s on the news portal Detik.com and Kompas.com. This descriptive-interpretive qualitative study with the Pan-Kosicki framing analysis found an element of subjectivity in discourse #2019overthepresident’s on both news portals. Judging from the syntactic, script, thematic, and rhetorical elements of analysis there are aspects of subjectivity in the news Detik.com and Kompas.com. Through the language analysis tool on the four elements of Pan-Kosicki, found a tendency to positive framing on #2019Ganti President's hashtag at Detik.com. On the contrary, Kompas.com tends to give negative framing on #2019overthepresident’s hashtag. There is power subjectivity in news framing in both sample media with different variations, accents, and degrees.


Saat ini ruang berita media sosial telah banyak digunakan untuk mem-brading citra yang menjadi simbol politik tertentu, sekaligus mendekonstuksi citra politik. Portal berita Detik.com dan Kompas.com termasuk yang cukup banyak dimanfaatkan untuk mengonstruksi atau mendekonstruksi citra politik tertentu. Di tahun politik, ketika pemilihan presiden akan digelar, sulit dihindari subjektivitas kekuasaan menyelinap masuk ke ruang media. Fakta ini dibuktikan melalui kajian pemberitaan tagar (#)2019GantiPresiden di portal berita Detik.com dan Kompas.com. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif-interpretif dengan analisis framing Pan-Kosicki untuk menemukan adanya unsur subjektivitas pemberitaan media online terkait wacana #2019GantiPresiden di kedua portal berita. Hal tersebut dapat diketahui dari elemen analisis sintaksis, skrip, tematik, dan retoris terdapat aspek subjektivitas dalam pemberitaan Detik.com dan Kompas.com. Melalui analisis bahasa pada keempat elemen analisis Pan-Kosicki, ditemukan kecenderungan framing positif pada tagar #2019GantiPresiden di Detik.com. Sebaliknya, Kompas.com cenderung memberi framing negatif pada tagar #2019GantiPresiden. Terdapat subjektivitas kekuasaan dalam framing berita di kedua media sampel dengan variasi, aksentuasi, dan derajat yang berbeda.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Adian, Doni Gahral (2002). Menyoal Objektifitas Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Traju.

Ahmad, Nyarwi. “Paradoks Media Sebagai Pilar Keempat Demokrasi. Jurnal Sosial Politik (JSP). Vol. 12, No. 2, November 2018.

Althusser, Louis (2015). Ideologi dan Aparatus Ideologi Negara (Catatan-catatan Investigasi). Jakarta: IndoPROGRESS.

Berger, Peter L. dan Thomas Luckmann (1990). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah Sosiologi Pengetahuan. (Terj. Hasan Basri) Jakarta: LP3ES.

Bungin, Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo.

Bungin, Burhan (2015). Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Iklan Media Massa, Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Cetakan ke-3. Jakarta: Prenadamedia Group.

Cronin, Anne M. (2000). Advertising and Consumer Citizenship. London: Routledge.

Croteau, David dan William Hoynes (2000). The Business of Media: Corporate Media and The Public Interest. Thousand Oaks, California, London, New Delhi: Pine Forge Press. First Edition.

Dazelan dan Igor Vobic (ed.). (R)evolutionizing Political Communication through Social Media. IG Global Books Series, 1982.

Eisenman, Sara (2006). Building Design Portfolios. Massachusetts: Rockport Publication.

Eriyanto. “Objektivitas Media: Pandangan Konstruksionis dan Positivistik”. Majalah Pantau Edisi 08/Maret-April 2000.

Eriyanto (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Eriyanto (2011). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS.

Fairclough, Norman (1995). Media Discourse. London: Edward Arnold.

Fillingham, Lydia Alix (2001). Foucault Untuk Pemula. (Terjemahan A. Widyamartaya). Jakarta: Kanisius.

Giddens, Anthony (2010). Teori Strukturasi: Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Guba, Egon G. dan Yvona S. Lincoln (1994). “Competing Paradigms in Qualitative Research”, dalam Norman Denzin K. dan Yvona S. Lincoln (Eds). Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks, CA: Sage.

Habermas, Jurgen (2007). Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis. Bantul: Kreasi Wacana.

Hamad, Ibnu (2010). “Media dan Demokrasi di Asia Tenggara: Kasus Indonesia”. Dokumen Universitas Indonesia. Versi PDF.

Hamad, Ibnu. “Lebih Dekat dengan Analisis Wacana”. Mediator. Vol. 8, No. 2, Tahun 2007.

Hamad, Ibnu. “Media Massa dan Konstruksi Realitas”. Majalah Pantau. Edisi 06/Oktober-November 1999.

http://ion.my.id/analisis-framing-model-zhongdang-pan-dan-gerald-m-kosicki/

https://news.detik.com/berita/3958859/jokowi-sindir-2019gantipresiden-masak-kaus-bisa-ganti-presiden.

https://news.detik.com/berita/d-4007122/relawan-2019gantipresiden-bacakan-aspirasi-nasional-ini-isinya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/04/18183831/muncul-tagar-2019gantipresiden-ppp-usul-tagar-lanjutkan212.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/06/11185571/sejumlah-anak-turut-kenakan-kaus-2019gantipresiden-di-cfd.

Izad, Rohmatul. “Perang Tagar di Media Sosial”. https://geotimes.co.id/opini/perang-tagar-di-media-sosial/

Kotler, Philip dan Waldemar Pfoertsch (2006). B2B Brand Management. Berlin: Springer. Palgrave.

Lefebvre, Henri (2000). The Production of Space. Georgetown University Press: NY.

Meyers, Herbert M. dan Richard Gerstman (ed.) (2001). Branding @ the Digital Age. New York: Palgrave.

Mudjia Rahardjo. “Paradigma Interpretif”. http://repository.uin-malang.ac.id/2437/1/2437.pdf.

Mujianto. “Pertarungan Kekuasaan dalam Teks Media, Studi Analisis Wacana Kritis: Kasus Mesuji dalam Koran Jawa Pos”. Jurnal Linguistik Terapan. Vol. 1, No. 2, November 2011.

Nazaruddin, Kahfie (2015). Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nyarwi. “Paradoks Media Sebagai Pilar Keempat Demokrasi”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 12, No. 2, November 2008.

Parera, Frans M. “Menyingkap Misteri Manusia Sebagai Homo Faber”, dalam Peter L. Berger dan Thomas Luckmann (2013). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. (Terj. Hasan Basri). Cetakan Kesepuluh.

Patria, Nezar dan Andi Arief (2003). Antonio Gramsci Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Piliang, Yasraf Amir (2004). Postrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Post Metafisika. Jakarta: Jalasutra.

Poloma, Margaret M. (2010). Sosiologi Kontemporer. (Tim Penterjemah Yasogama). Jakarta: Rajawali Press.

Pratama, Sapta Agung. “Analisis Framing Pemberitaan Tanda Pagar 2019 Ganti Presiden (#2019GantiPresiden) di VOA-Islam Periode 27 Maret–27 April 2018”. Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Bakeri, 2018. Versi PDF.

Qeis, Muhammad Iqbal. “Kajian Branding Prabowo dan Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014. Jurnal Desain. Vol. 2, No. 1, September 2014.

Santoso, Didik Haryadi. “Media dan Politik: Pertarungan Ruang & Kuasa Media Menjelang Pemilihan Presiden”. Jurnal Simbolika. Vol. 1, No. 1, April 2015.

Schroeder, Jonathan E. (2002). Visual Consumption. London: Routledge.

Sobur, Alex (2012). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.