PELIPUTAN INVESTIGASI, PROFESIONALISME WARTAWAN INVESTIGASI DAN INTERPLAY ANTARA STRUKTUR DAN AGENCY (Studi Kasus Dalam Praktiknya di majalah Tempo)

Isi Artikel Utama

Johny Herfan

Abstrak

ABSTRACT
Background of this study is the phenomenon of investigative reporting practice in relation to the
journalist’s professionalism. This research method is the case study. This research focuses on
investigative reporting practice in Tempo magazine; journalist’s professionalism in investigating in
perspective of competency standards of reporter; and interplay between structure and agency. The
conclusion is journalist have competency to conduct investigative reporting on the basis of good
experience. In the implementation of journalist-competency standard, detail process of investigation
can not be conducted according to working procedure. The fact shows that investigative reporting of
Tempo is earlier in situation anticipation. In the process of investigative reporting,the role of
structure and agency gives freedom to each other for journalists. Investigation team’s rule of Tempo
enables and constrains according to rule and resources. But, Tempo investigative reporting team has
its own standards. In certain cases of investigative reporting, Tempo reporters implement higher level
of competency than journalist-competency standard. Related to Structuration theory between structure
and agency structure in reality, structure do not overburden team performance.The structure does not
hold a decisive role. Interplay does not depend on structure. Other researchers should conduct
observation research in media which apply competency test for reporters from other agencies.
Keywords: Investigative Coverage; Professionalism of InvestigatingJournalist; Interplay;
Structure; Agency.
ABSTRAK
Berlatarbelakangkan fenomena praktik liputan investigasi dalam kaitan profesionalisme wartawan,
penelitian bermetode studi kasus ini fokus pada soal : praktik peliputaninvestigasi di majalah Tempo;
profesionalisme wartawan investigasi dalam perspektif Standar Kompetensi Wartawan di Majalah
Tempo; dan interplay antara struktur dan agency dalam praktik peliputan investigasi di majalah
Tempo. Penelitian menyimpulkan : Wartawan berkompeten dalam SKW melakukan peliputan
investigasi berdasarkan pengalaman yang mumpuni. Di dalam penerapan SKW, rincian teknis proses
kerja investigasi tidak dapat dilakukan oleh wartawan berkompeten sesuai dengan urutan langkah
kerja. Kenyataan di lapangan menunjukkan tim peliputan investigasi Tempo lebih dini mengantisipasi
situasi. Dalam proses organisasi liputan investigasi, perananstruktur dan agensi saling memberi
keleluasaan bagi wartawan. Aturan yang dimiliki tim investigasi Tempo memberi enabling dan
constraining, sesuai dengan rule dan resources. Akan tetapi, tim liputan investigasi Tempo memiliki
tolok ukur tersendiri. Dalam kasus peliputan investigasi tertentubahkan tim investigasi Tempo
menerapkan standar kompetensi wartawan yang lebih tinggi materi peliputannya daripada SKW.
Terkait Teori Strukturasi antara struktur dan agency ternyata struktur pada investigasi Tempo tidak
terlalu membebani kinerja tim. Struktur tidak memegang peranan yang menentukan. Interplay tidak
tergantung dari tujuan struktur. Para peneliti lain perlu melakukan penelitian observasi di media yang
mengikuti uji kompetensi wartawan dari lembaga lain.
Kata-kata Kunci : Peliputan Investigasi; Profesionalisme Wartawan Investigasi; Interplay;
Struktur ; Agency.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Ariyanto, Yus. (2012). Jurnalis Berkisah, Memetik Inspirasi Perjalanan Karier 10 Jurnalis

Terkemuka Indonesia. Solo: Metagraf, Creative Imprint Tiga Serangkai.

Bogdan, Robert dan Taylor, Steven J. (1975). Introduction to Qualitative Research Methods a

Phenomenological Approach to Social Science. New York: John Wiley and Sons.

Broder, David S. (1992). Berita di Balik Berita, Analisis Mendalam di BelakangLayar Bagaimana

Jadinya Laporan Jurnalistik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Dari judul asli, Behind the

Front Page. A. Candid Look at How the News is Made (1987) oleh David S. Broder dengan

Int. Creative Management. New York. Diterjemahkan oleh Dr.Lilian Tedjasudhanadari

bahasa Inggris.

Mohamad, Goenawan. (2007). Seandainya Saya Wartawan Tempo.Edisi Revisi. Jakarta: Institut

Tempo.

Burgh, Hugo de (ed). (2006). Investigative Journalism: Context and Practice.London: Routledge.

Dharmasaputra, Metta. (2013). Saksi Kunci: Kisah Nyata Perburuan Vincent, Pembocor Rahasia

Pajak Asian Agri Group. Jakarta: Tempo.

Eriyanto. (2005). Analisis Wacana. Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:LkiS.

Eriyanto. (2009). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.(Cetakan VI). Yogyakarta: LkiS.

Ettema, James S. dan Glasser, Theodore L. (1990).Castodians of Conscience:Investigative Journalism

and Public Virtue. New York: ColumbiaUniversity Press.

Gaines, William C. (2007).Laporan Investigasi untuk Media Cetak dan Siaran. Jakarta: ISAI &

Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Giddens, Anthony. (2010). Teori Strukturasi: Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Dialihbahasakan oleh Maufur dan Daryatno dari The

Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Anthony Giddens. University

of California Press USA. 1984.)

Guba, Egon G. dan Lincoln, Yvonne S. (1994). “Competing Paradigms in Qualitative Research”,

dalam Denzim, Norman K. dan Lincoln, Yvonne S. (eds.). Handbook of Qualitative

Research. Thousand Oake: SAGE Publications.

Kovach, Bill dan Rosenstiel, Tom. (2007). The Elements of Journalism: What Newspeople Should

Know and the Public Should Expect.First Revised Edition. New York: Crown Publisher.

Kovach, Bill dan Rosenstiel, Tom. (2011). Blur: How to Know What’s True in the Age of Information Overload. Reprint Edition. New

York: Bloomsbury.

Harsono, Andreas. (2012). Agama Saya adalah Jurnalisme. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Kanisius

Laksono, Dandhy Dwi. (2010). Jurnalisme Investigasi. Bandung: Kaifa MizanPustaka

Mencher, Melvin. (2010). News Reporting and Writing. Twelfth Edition. London: McGraw-Hill.

Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.

Mollenhoff, Clark R. (1981). Investigative Reporting. USA: MacmillanPublishing.

Muhajir, Noeng. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: PenerbitRake Sarasin.

Murphy, David. (1991). “The Stalker Affair and the Press”. Unwin Hyman (Dikutip oleh David

Spark).

Oetama, Jakob. (2004). Pers Indonesia, Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus. Jakarta:

Penerbit Buku Kompas.

. (2009). Bersyukur dan Menggugat Diri. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Poerwandari, Kristi. (2009). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok: LPSP3

UI.

Priyambodo, R.H., Samsuri. (2012). Pedoman Uji Kompetensi Wartawan: Penerapan Standar

Kompetensi Wartawan. Jakarta: LPDS

Priyono, Herry B. (2003). Anthony Giddens, Suatu Pengantar. Jakarta: Kepustakaan Populer

Gramedia.

Raco, J.R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta:

Grasindo.

Rusadi, Udi. (2012). Kompetensi Jurnalis sebagai Aktor dalam Produksi Berita Media Multiplatform.

Jurnal Studi Komunikasi dan Media. Volume 16, Nomor 2.

Santana, Septiawan K. (2004). Jurnalisme Investigasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Siregar, Ashadi & Pasaribu, Rondang (2000). Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi.

Yogyakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerbitan Yogya.

Spark, David. (1999). Investigative Reporting: A Studyin Techniques. Oxford: Focal Press.

Steele, Janet E. (2007). Wars Within. Pergulatan Tempo Sejak Zaman Orde Baru. Jakarta: Dian

Rakyat (Dialihbahasakan oleh Arif Zulkifli).

Sultan, Mochammad Iqbal. (2009). Investigative Reporting in Revealing Corruption by Journalist of

Indonesian Newspaper. Jurnal Perkommas. Volume 12, Nomor 2. Desember 2009.

Tanner, Stephen. (2002). Journalism: Investigation & Research. Australia: Longman.

Tim Investigasi Tempo. (2012). Investigasi: Calo Gas Blok Tangguh. Edisi 3-9 Desember.

Tim Penyunting Kecap Dapur. (2011). Cerita di Balik Dapur Tempo. Jakarta: Kepustakaan Populer

Gramedia.

Tong, Jingrong dan Sparks, Colin. (2009). Investigative Journalism in China Today. London:

Routledge. http://www.tandfonline.com/loi/rjos.20. Diunduh 20 Mei 2012, pukul 20.10.

Weinberg, Steve. (1996). The Reporter’s Handbook: An Investigator’s Guide to Documents and

Techniques. Edisi Ketiga. AS: St. Martin

Williams, Paul N. (1982). Investigative Reporting and Editing. New Jersey: PrenticeHall.

http://www.beritajatim.com/kabarredaksi.php?newsid=840 diunduh 6 Maret 2011 10:34:03.

www.balitbang.depkominfo.go.id/addfile/jurnal/bppkimakassar/JurnalCetak Desember.pdf (28 Juni

http://www.beritamusi.com/berita/2011-09/seharusnya-berita-kasus-wisma-atlet-investigativereporting/

http://dewanpers.or.id/data/sertifikasi/sertifikat-kompetensi

http://pcij.org/blog/about-pcij/sheila-s-coronel

http://www.journalism.columbia.edu/profile/31-sheila-coronel/10

http://digilib.mercubuana.ac.id/skripsi1.php?ID_Skripsi=0000011359&NIM=04100-036

http://www.amazon.co.uk/Investigative-Journalism-China-Power-Society/dp/1441101047