Peluang Faith-based Marketing Komunikasi dalam Promosi Produk Cryptocurrency di Indonesia

Isi Artikel Utama

Sarah Derma Ekaputri
Cut Meutia Karolina

Abstrak

Berbagai pendapat pro dan kontra mengenai halal atau haram crypto currency menjadi salah satu pembicaraan yang banyak dibahas masyarakat siber.  Namun, di tengah keributan tersebut, sebuah produk crypto currency melakukan promosi produknya yang tak luput dari penggunaan simbol-simbol agama (Faith based Marketing).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana investasi crypto yang dipromosikan dengan pendekatan Faith based Marketing dipandang oleh masyarakat siber di Indonesia dengan menggunakan studi kualitatif netnografi. Teori dan konsep yang digunakan pada penelitian ini meliputi Faith-based Marketing (FbM), teori participatory culture, dan kredibilitas sumber.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori respons masyarakat siber mengenai topik dengan pendekatan FbM ini terdiri dari empat kategori, yaitu (1) Ketidakpercayaan pada praktik faith-based Marketing; (2) Perdebatan Halal/Haram Produk; (3) Kredibilitas komunikator dan produk; dan (4) ketidakpedulian. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan pemasaran produk, terutama dengan pendekatan FbM.  Temuan unik pada penelitian ini berkaitan dengan FbM yang pada kenyataannya belum tentu mendapat respon baik pada setiap praktiknya. Penelitian lanjutan yang disarankan yaitu mengembangkan topik penelitian yang sama dengan menggunakan strategi lainnya seperti studi kasus, fenomenologi dan dapat pula diuji secara kuantitatif untuk mengukur efektivitas pemasaran cryptocurrency dengan pendekatan FbM.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel