Akses Informasi Politik (Perspektif Pemilih Pemula Menjelang Pemilu Legislatif 2014)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Hasil dari berbagai survei menunjukkan parpol belum sepenuhnya melakukan keterbukaan informasi. Terbatasnya akses informasi politik publik Indonesia, khususnya bagi pemilih pemula menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Bukan hanya terkait implementasi UU KIP No.14 Tahun 2008 pasal 15, tapi juga terkait dengan pentingnya informasi politik yang dapat menjadi pedoman pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilu legislatif 2014. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan pemilih pemula mengenai akses informasi publik, serta untuk mengetahui kebutuhan informasi di bidang politik dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi pemilih pemula dalam mengakses informasi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan wawancara terstruktur dan informan dipilih berdasarkan purposeful sampling. Dari penelitian ini diketahui mayoritas informan tidak mengetahui tentang hak memperoleh informasi yang dijabarkan dalam UU KIP No.14 Tahun 2008. Diketahui pula bahwa kebanyakan informan menganggap daftar partai politik sebagai informasi politik yang berhak diketahui oleh publik. Kemudian didapatkan informasi bahwa kebanyakan dari mereka tidak menemui hambatan yang berarti untuk mengakses informasi terkait teknis pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014.
Rincian Artikel
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
A. Rahman H. I. 2007. Sistem politik Indonesia. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Arifin, Anwar. 2011. Komunikasi politik : filsafat-paradigma-teori-tujuan-strategi dan komunikasi politik Indonesia. Edisi kedua. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Barton, Will & Andrew Beck. 2010. Bersiap mempelajari kajian komunikasi. Yogyakarta : Jalasutra.
Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi politik : Konsep, teori, dan strategi. ed.1. Jakarta : Rajawali Pers.
Daniels, Tom D., Barry K. Spiker, & Michael J. Papa. 1997. Perspectives on organizational communication. Printed in USA : McGraw-Hill.
Imadoeddin. 2013. Keterbukaan informasi parpol menuju pemilu berkualitas, sumber : http://kip.jatimprov.go.id/2013/10/31/keterbukaan-informasi-parpol-menuju-pemilu-berkualitas/ diakses 16 Maret 2014
Iqbal, Muhammad. 2004. Modal Sosial Demokratisasi Informasi (Analisis Kritis Ekonomi Politik Kebebasan memperoleh informasi publik). Tesis. Jakarta : Program Pascasarjana, Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia.
Komisi informasi cuma bisa menilai PDIP tahun ini. 2013. sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/24/komisi-informasi-cuma-bisa-menilai-pdip-tahun-ini diakses 17 Maret 2014
KPI luncurkan perki pemilu. 2014. sumber: http://www.komisiinformasi.go.id/news/view/kip-luncurkan-perki-pemilu. diakses 25 Maret 2014.
Liliweri, Alo. 2010. Strategi komunikasi masyarakat. Yogyakarta : LKiS.
Moleong,, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Nasucha, Muchammad. 2005. Akses informasi politik publik indonesia : perspektif Partai Keadilan Sejahtera. Tesis. Jakarta : Program Pascasarjana, Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia.
Patton. 2001. Qualitative Research and Evaluation Methods . Sage Publication, Inc.
Perki 1/2014 ikut menjaga kredibilitas KPU. 2014. Sumber : http://www.komisiinformasi.go.id/news/view/perki-1-2014-ikut-menjaga-kredibilitas-kpu diakses 25 Maret 2014.
Rosit, M. 2013. Melirik potensi pemilih pemula pada Pemilu 2014. sumber : http://news.liputan6.com/read/558286/melirik-potensi-pemilih-pemula-pada-pemilu-2014 diakses pada 18 Maret 2014
Sasmita, Siska. 2011. Peran informasi politik terhadap partisipasi pemilih pemula dalam Pemilu/Pemilukada. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.2 No.1 Januari-Juni 2011, h.217-224).
Suara golput diperkirakan lebih dari 50 persen. 2014. sumber : http://id.berita.yahoo.com/suara-golput-diperkirakan-lebih-dari-50-persen-171547236.html diakses 18 Maret 2014