IDEOLOGI DAN WACANA MEDIA
Isi Artikel Utama
Abstrak
Ideologi merupakan salah satu jargon yang sudah tidak asing lagi di kalangan akademisi komunikasi yang tertarik mempelajari fenomena komunikasi bermedia melalui paradigma kritis. Jargon lainnya yang juga termasuk dianggap lazim, diantaranya yaitu power dan hegemony.
Paradigma kritis sendiri, yakni sebagai satu dari sejumlah paradigma yang ada dalam paradigma ilmu sosial (baca : ilmu komunikasi), jika ditelusuri dari segi historikal kemunculannya, maka pada hakekatnya merupakan reaksi dari rangkaian reaksi yang ada dalam paradigma ilmu sosial ketika paradigma dimaksud diorientasikan pada upaya menemukan kebenaran dari beragam fenomena sosial yang ada[1].
Desk Research ini secara purposive menetapkan media sosial FB pada internet, secara khusus yaitu channel Wall/Status sebagai obyek treatment. Dasar penetapannya karena isi pesan komunikasi dalam Wall/Status tersebut sifatnya langsung dan dengan begitu diasumsikan sebagai wujud dari tindakan ideologis pemilik akun. Subyek pemilik akun ditetapkan secara purposive, yaitu berdasarkan sifat kontennya, yaitu yang bersifat polity. Data dikumpulkan dengan teknik deepth interview melalui chaatroom FB. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif dengan mengacu pada penggunaan konsep teoritik yang relevan.
Penelitian ini mengobservasi sejumlah Wall/status akun di medsos FB. Melalui proses selektif, proses seterusnya di fokuskan pada salah satu Wall/status informan yang isu polity-nya dinilai masih relativ hangat saat riset ini berlangsung.KTI ini mencoba menelaah lebih jauh menyangkut ideologi. Telaahnya dibatasi pada upaya mengetahui konsep ideologi itu sendiri. Termasuk pula dibahas khusus menyangkut keterkaitan ideologi dengan media. Media di sini juga dimaksudkan bukan hanya terbatas pada media mainstream, tapi termasuk juga media baru atau internet.