DINAMIKA SENI TRADISIONAL PADA ERA DIGITAL
Abstract
Artikel ini meninjau Dinamika Seni Tradisional pada era Digital yang difokuskan sebagai hiburan dan sarana media komunikasi sosial. Eksistensi seni tradisional berupa seni pertunjukan rakyat, makin terdesak dengan penonton yang makin berkurang, atau dengan kata lain, peminat terhadap seni tradisional makin berkurang. Penampilan seni tradisional ini telah mengalami perubahan disebabkan faktor-faktor obyektif. Faktor makin intensif masuknya Internet telah mengancam eksistensi seni tradisional, diantaranya, penampilan panggung teater rakyat yang kurang menarik. Seni tradicional, diantaranya, yang makin kurang penontonnya perlu merevitalisasi media pertunjukan rakyat dalam era digital. Ini menjadi tantangan agar dapat dikenali kembali oleh generasi milenial. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan sumber-sumber literatur ilmu komunikasi. Tujuan artikel ini untuk memberikan pemahaman terhadap pentingnya peran seni tradisional dalam kehidupan sosial yang berfungsi sebagai hiburan dan fórum komunikasi sosial.
References
Fiske, John (1992). Introduction to Communication studies, 2nd Edition, New York: Routledge.
Gunarjo, Nursodik (Ed) (2011) Pemetaan Media Tradisional Komunikatif: Lestarikan Tradisi Kelola Komunikasi. Jakarta: Ditjen IKP, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Guritno, Pandam (1988) Wayang Purwa.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Leslie David Simon (2003) Demokrasi dan Internet- Kawan atau Lawa? Yogyakarta: Tiara Wacana.
McQuail, Denis (2011) Teori Komunikasi Massa. Edisi 6 Buku 2. Terjemahan Putri Iva Izzati. Jakarta: Salemba Humanika.
Puslitbang Aptika IKP (2013). Laporan Penelitian Peran Media Pertunjukan Rakyat untuk Sosialisasi Informasi Publik. Jakarta: Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Suprawoto (2011) Kata Pengantar, dalam Nursodik Gunarjo, Pemetaan Media Tradisional Komunikatif: Lestarikan Tradisi Kelola Komunikasi. Jakarta: Ditjen IKP, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Romli, Asep Syamsul (2012) Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia.
Rusadi, Udi. (2008). Revitalisasi Media Tradisional Dalam Penguatan Komunikasi Sosial di Indonesia. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan, No 53 hal. 50-57.
Undang-Undang Dasar 1945. Naskah Lengkap Isi dan Penjelasannya.
Waluyo, Djoko dan Udi Rusadi (2014) Memahami Media Pertunjukan Rakyat untuk Diseminasi Informasi Publik.Yogyakarta: Tiara Wacana Lokus.
Waston, James. (1996). Media Communication, An Introduction to Theory and Process, London: Mcmillad Pres ltd.
Widyawati, Nina (2013) Kertas Prasaran untuk Laporan Penelitian Peran Media Pertunjukan Rakyat Dalam Sosialisasi Komunikasi Publik. Jakarta: Puslitbang Aptika IKP, Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Wilujeng, Kanti (2011) Wayang Sebagai Media Komunikasi Tradisional dalam Diseminasi Informasi. Orasi Ilmiah Pengukuhan Profesor Riset KominfoBidang Komunikasi Tradisional. Badan Litbang SDM Kemkominfo bersama LIPI di Jakarta, 26 Nopember 2011.
Wiryanto (2011) Komunikasi Pembangunan.Surakarta: UNS Press dan LPP UNS.
Yasasusastra, J Syahban (2011) Mengenal Tokoh Pewayangan- Biografi, Bentuk dan Pewatakannya.Yogyakarta: Pustaka Mahardika.
Yayasan Forum Pemuda (2015). Forum Perspektif Pemuda 2045. Jakarta: tanpa penerbit.