DISKURSUS IDEOLOGI MEDIA: DARI PERSPEKTIF LIBERAL-PLURALIS HINGGA POST-STRUKTURALIS

Penulis

  • Launa Launa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jl. Prof. Dr. Soepomo No.84, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870, Telp (021) 8312813
  • Hayu Lusianawati Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid

Abstrak

Wacana seputar media massa sejak tiga dekade lalu hingga saat ini masih terus memantik perdebatan hangat seiring pergeseran realitas politik, transisi sosial, mobilitas nilai dan keyakinan, pergerakan formasi budaya hingga ideologi yang terus berubah. Berbagai bentuk perubahan itu telah melahirkan beragam sudut pandang dari para ahli ilmu sosial dalam memahami dan memaknai posisi dan fungsi media. Bangunan pemahaman hasil konstruksi akademik para ahli itu—di ranah ilmu komunikasi—dikenal sebagai pertarungan antar paradigma: objektivis (atau positivis), post-positivis, konstruktivis, kritis, dan post-strukturalis. Perdebatan teoritik dari masing-masing paradigma tersebut berangkat dari posisi ontologi, epistemologi, dan aksiologi yang berbeda, yang digunakan sebagai argumen akademis untuk menghubungkan antara asumsi-asumsi teoritik, perangkat metodologi, dan instrumen penelitian yang digunakan. Kajian ini ditujukan sebagai upaya akademis kecil untuk mengelaborasi dan me-refresh kembali perdebatan relasi media dan ideologi yang berlangsung dalam pemahaman masing-masing paradigma; yang hingga kini masih menjadi diskursus hangat di ranah ilmu komunikasi.        

Kata Kunci: Ideologi Media, Liberal-Pluralis, Konstruktivis, Kritikal, Post-Strukturalis.

Referensi

Adiprasetio, J. (2015). “Hierarki Pengaruh dalam Mediasi Pesan” in http://www.remotivi.or.id/ kupas/245/ Hierarki-Pengaruh-dalam-Mediasi-Pesan.

Althusser, L. (2006). Tentang ideologi: Strukturalis, psikoanalisis, cultural studies. Yogyakarta: Jalasutra.

Amaliya, M.U. (2019). “Menyelisik Wacana Foucault” in http://dimensipers.com/2019/03/12/ menyelisik-wacana-foucault/ Diakses Rabu, 10/10/2020.

Andrias, M.A. (2011). “Studi Media dalam Paradigma Politik Indonesia” in https://subhanagung. blogspot.co.id/2011/10/studi-media-dalam-paradigma-ekonomi.html. Diakses Selasa, 9/10/2020.

Ardianto, E. & B. Q-Anees, 2007. Filsafat ilmu komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekama Media.

Basit, A. (2007). Relasi antara ideologi dan media massa. Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 1(2), 295-312.

Berger, P.L. & T. Luckmann (1990). Tafsir sosial atas kenyataan: Risalah sosiologi pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Budiman, T. (2011). “Pemikiran Stuart Hall dalam Analisis Literasi Pada Teks Kultural” in https://atwarbajari.wordpress.com/category/media-massa/ Diakses Selasa, 9/10/2020.

Bungin, B. (2015). Konstruksi sosial media massa: Kekuatan pengaruh iklan media massa, televisi, dan keputusan konsumen serta kritik terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta: Prenadamedia Group.

Cranston, M. (2003). “Ideology” in Encyclopedia Britannica. www.compilerpress.ca/ Competitiveness/Anno/Anno Cranston Ideology EB 2003.htm. Diakses, Senin 8/10/2020.

Denzim, N.K. & Y.S. Lincoln (Editor), (1994). Handbook of qualitative research. Thousand Oaks, London, New Delhi: SAGE Publications Inc.

Eriyanto (2011). Analisis framing: Konstruksi, ideologi, dan politik media. Yogyakarta: LKiS.

Fiske, J. (1990). Introductions to communication studies. London, New York: Routledge.

Guba, E.G. & Y.S. Lincoln (1994). “Competing paradigms in qualitative research,” in N.K Denzin & Y.S. Lincoln (Editor), Handbook of qualitative research (pp. 105-117).

Habibie, D.K. (2018). Dwi fungsi media massa. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2), 79-86.

Halwati, U. (2014). “Konstruksi publikasi nilai-nilai ideologi dalam pers (media massa)”. Jurnal At-Tabsyir, 2(1), 169-180.

Hadiwinata, B.S. (1994). Theatrum politicum: Postmodernisme dan krisis kapitalisme dunia. Kalam: Jurnal Kebudayaan, 1(1994), 23-31.

Hermawan, A. (2005). “Mitos dan Bahasa Media: Mengenal Semiotika Roland Barthes” in http://www.averroes.or.id/mitos-dan-bahasa-media-mengenal-semiotika-roland-barthes.html. Diakses Senin, 8/10/2020.

Heywood, A. (2016). Politik. Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayat, D.N. (2002). Metodologi penelitian dalam sebuah “multi-paradigm science.” Mediator: Jurnal Komunikasi, 3(2), 197-220.

Ikbar, Y. (2012). Metode penelitian kualitatif: Panduan membuat tugas akhir/karya ilmiah. Bandung: PT. Refika Aditama.

“Indonesia dalam Malapetaka Politik, Ideologi, dan Keruntuhan Ekonomi (2)” in https://socio-politica.com/tag/karl-mannheim. Diakses Senin, 8/10/2020.

Jalal, M. (2007). Praktik diskursif The Theory of Truth Michel Foucault dalam konstruksi simbolisasi bahasa di Indonesia”. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 20(3), 220-227.

“Jhon Fiske Looks at Communication” (2012) in http://communicationfisipub.blogspot.com/ 2012/01/jhon-fiske-looks-at-communication.html. Diakses Sabtu, 6/10/2020.

Jorgensen, M. & L.J. Phillips (2002). Discourse analysis as theory and method. Thousand Oaks, London, California: SAGE Publications Ltd.

Krisdinanto, N. (2014). Anomali dan teori hirarki pengaruh terhadap isi media komunikatif. Jurnal Ilmiah Komunikasi, 3(1), 1-18.

Kristiwan, R. (2013). Penumpang gelap demokrasi: Kajian liberalisasi media di Indonesia. Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen.

Kriyantono, R. (2014). Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Prenadamedia Group.

Larrain, J. (1996). Konsep ideologi. Yogyakarta: LKPSM.

Launa & S. Rery (2020). Subjektivitas kekuasaan dalam pemberitaan media online. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 24(1), 17-36.

Lefebvre, H. (2000). The production of space. New York: Georgetown University Press.

Mannheim, K. (2002). Ideologi dan utopia: Menyingkap kaitan pikiran dan politik. Yogyakarta: Kanisius.

McQuail, D. (1991). Teori komunikasi massa: Suatu pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Miliband, R. (1969). The state in capitalist society. New York: Basic Books.

Minar, D.M. (1961). Ideology and political behavior. Journal of Political Science, 5(4), 317-331.

Mustafa, O.A (2013). “Analisis dan Dekonstruksi Teks Media”. https://www.kompasiana.com/ ostafology/analisis-dan-dekonstruksi-teks-media_552b082ff17e61ab64d623c7. Diakses Selasa, 9/10/2020.

Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurhidayat, T (2013). “Konsep Dekonstruksi Derrida” in https://www.kompasiana.com/tofix. kompasiana/konsep-dekonstruksi-derrida. Diakses Rabu, 10/10/2020.

Pamungkas, A.S (2016). “Produksi Ruang dan Revolusi Kaum Urban Menurut Henri Lefebvre” in https://indoprogress.com/2016/01/produksi-ruang-dan-revolusi-kaum-urban-menurut-henri-lefebvre/ Diakses Selasa, 9/10/2020.

Patria, N. & A. Arief (2015). Antonio Gramsci: Negara dan hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Piliang, Y.A. (2003). Hipersemiotika: Tafsir cultural studies atas matinya makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Poloma, M.M. (2010). Sosiologi kontemporer. Jakarta: Rajawali Press.

“Psikoanalisis” in https://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis. Diakses Minggu, 7/10/2020.

Rahardjo, M. (2018). “Paradigma Interpretif” in http://repository.uin-malang.ac.id/2437/1/2437.pdf. Diakses Selasa, 9/10/2020.

Rahardjo, M.D. (1985). Kata Pengantar (“Topik Kita”). Prisma. No. 6, Tahun XIV.

Ritzer, G. (2012). Sosiologi ilmu pengetahuan berparadigma ganda. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Rizky, J.W.S (2016). Kepemilikan media dan ideologi pemberitaan: Kajian komunikasi politik terhadap kepemilikan media dan pembentukan Provinsi Tapanuli di surat kabar Waspada dan Sinar Indonesia Baru. Yogyakarta: Deepublish.

Rusadi, U. (2015). Kajian media: Isu ideologis dalam perspektif, teori, dan metode. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Salim, A. (Editor), (2001). Teori dan paradigma penelitian sosial: Pemikiran Norman K. Denzin dan Egon Guba dan penerapannya. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Sampson, E.E. (1993). Celebrating the other: A dialogic account of human nature. Hemel Hempstead: Harvester Wheatsheaf.

Santoso, A.H. (2012). “Metode Dekonstruksi Jacques Derrida: Kritik atas Metafisika dan Epistemologi Modern,” in Listiyono S., dkk. Epistemologi kiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Santoso, D.H. (2015). Media dan politik: Pertarungan ruang dan kuasa media menjelang pemilihan presiden. Jurnal Simbolika. 1(1), 42-47.

Saverin, W.J. & J.W. Tankard Jr. (2015). Teori komunikasi: Sejarah, metode, dan terapan di dalam media massa. Jakarta: Kencana.

Siregar, M. (2019). Kritik Terhadap teori dekonstruksi Derrida. Journal of Urban Sociology, 2(1), 65-75.

Sobur, A. (2001). Analisis teks media: Suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotik, dan analisis framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Steger, M.B. & P. James (2010). Globalization and culture (Volume IV ideologies of globalization). California: Thousand Oaks, London, New Delhi: SAGE Publications Inc.

Sudibyo, A. (2000). Absennya kajian ekonomi politik media di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 4(2), 115-134.

Sudibyo, A. (2004). Ekonomi politik media penyiaran. Yogyakarta: LKiS.

Sugiyono (2005). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Syam, N. (2005). Islam pesisir. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

“Tangan tak terlihat” in https://id.wikipedia.org/wiki/Tangan_tak_terlihat. Diakses Senin, 8/10/2020.

Thompson, J.B. (2004). Kritik ideologi global. Yogyakarta: Ircisod.

Yuningsih, A. (2006). Implementasi teori konstruksi sosial dalam penelitian public relations. Mediator: Jurnal Komunikasi. 7(1), 59-70.

Wattimena, R.A.A (2009). “Derrida dan Dekonstruksi” in https://rumahfilsafat.com/2009/11/29/ derrida-dan-dekonstruksi/ Diakses Rabu, 10/10/2020.

Whitney, F. (1960). The element of research. New York: Prentice-Hall, Inc.

Wulandari, R. (2012), “Foucault” in http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/11/ foucault2_ed.pdf. Diakses Selasa, 9/10/2020.

Diterbitkan

2021-02-02