Objectivity of Corruption News on Newspaper (News Content Analysis on Kompas’s Newspaper Period January-October 2012) [Objektivitas Berita Korupsi Pada Surat Kabar (Analisis Isi Berita Pada Surat Kabar Kompas Periode Januari-Oktober 2012)]

Main Article Content

Christiany Juditha

Abstract

Objectivity is one of the requirements a news quality. But now a lot of the mass media are not able to apply objectivity in their reporting. Lots of news about corruption in particular who tend to biased and judgment. Therefore, this research  aims to explain the objectivity of news about corruption in Kompas newspaper period January to October 2012 using content analysis method. The research concludes that the corruption news at the newspaper Kompas majority have a high level of objectivity that has elements of main point news (no mixing between fact and opinion), mixing fact and opinion), do check and re-check the news sources, the elements 5W +1 H (all the facts and events have been reported entirely), source bias (not just showing one side of the news, and do not pass judgment).

Objektivitas merupakan salah satu syarat sebuah berita agar dikatakan berkualitas. Namun kini banyak media massa tidak mampu menerapkan objektivitas dalam pemberitaan mereka. Banyak berita khususnya tentang korupsi yang cendering berat sebelah dan menghakimi. Karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan objektivitas berita korupsi pada surat kabar Kompas periode Januari – Oktober 2012 dengan menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa berita tentang korupsi pada surat kabar Kompas mayoritas memiliki tingkat objektivitas yang tinggi yaitu memiliki unsur mainpoint berita (tidak mencampuadukkan antara fakta dan opini), pencampuran fakta dan opini), melakukan cek dan ricek kepada sumber berita, unsur 5W+1H (semua fakta dan peristiwa telah diberitakan seluruhnya), source bias (tidak menampilkan satu sisi pemberitaan saja serta tidak memberikan penilaian).


Article Details

Section
Communication

References

Antara News, 24 Oktober 2012. Kasus Korupsi Paling Sering Muncul di Media.www.m.antaranwsa. com/berita/340393/kasus-korupsi-paling-sering-muncul-di-media/berita, akses 24 November 2012.

Barus, Sedia Willing. (2010). Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga,26, 43, 44.

Baskoro, L.R. (2010). Teknik Reportase dan Menulis Berita Hukum Jurnalisme Hukum Jurnalisme Tanpa Menghakimi. Jakarta : Jurnalis Indonesia dan Lintang Pers,60.

Eriyanto. (2011). Analisis Isi : Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Predana Media, 33, 195, 416.

Fauzi, Arifatul C. (2007). Kabar-Kabar Kekerasan dari Bali. Yogjakarta : Lkis, 218.

Kriyantono, Rachmat. (2007). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 28,59,235,240.

Mc.Quail, Denis. (2004). Mass Communication Theory. London : Sage Publications, 120.

Nurudin. (2009). Jurnalisme Masa Kini. Jakarta : Rajawali Pers, 77.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alvabeta, 63, 235.

Spencer, M.Lyle. 2009. News Writing. E.book: www.gutenberg.org/files/30765-h/30765-h.html, diakses 27 September 2012, 37.

Sularso.(2007). Syukur Tiada Akhir Jejak Langkah Yakob Oetama. Jakarta : Kompas, 53, 65.

Weber, Robert Philip.(1994). Basic Content Analysis. International Handbooks of Quantitative Applications in tje Social Science, Vol.6. London : Sage Publications, 9.