Representation of Islamic Communication Ethics in Etnis Gayo Cultural Culture in Aceh Central District (Representasi Etika Komunikasi Islam dalam Budaya Tutur Etnis Gayo di Kabupaten Aceh Tengah)
Main Article Content
Abstract
This study discusses the verbal symbols of Islamic communication ethics in Gayo ethnic speech in Central Aceh District. Speech in Gayo culture is a greeting or call between individuals, between groups or individuals with groups. In Gayo culture, it is unethical to call someone by name directly. Speech in Gayo culture is placed in the context of the kinship system and social structure. The method used in this research is qualitative research with ethnographic approach of communication. While the data collection techniques used are observation, documentation, as well as interviews with customary figures or cultural figures, community leaders or elders, and the community. Then the data were analyzed using semiotics analysis of Roland Barthes version. The results of this study indicate that the verbal symbols of Islamic communication ethics in Gayo ethnic speech in Central Aceh Regency seen in the use of speech used in everyday life is based on kinship system or kinship and position or function (said degree). The denotative meaning in this speech can be understood from the meaning described in Gayo. While the connotative meaning in this speech is understood based on Gayo cultural values. Understanding the connotative meaning of this speech become a reference in using speech in accordance with the context that gave rise to the myth in Gayo culture called kemali, jis, moth and sumang.
Penelitian ini membahas mengenai simbol-simbol verbal etika komunikasi Islam dalam budaya tutur etnis Gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Tutur dalam budaya Gayo merupakan kata sapaan atau panggilan antar individu, antar kelompok atau individu dengan kelompok. Dalam budaya Gayo, tidak etis memanggil seseorang dengan menyebut namanya langsung. Tutur dalam budaya Gayo ditempatkan pada konteks sistem kekerabatan dan struktur sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneltian kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, dokumentasi, serta wawancara dengan tokoh adat atau tokoh budaya, tokoh masyarakat atau sesepuh , dan masyarakat. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis semiotika versi Roland Barthes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simbol-simbol verbal etika komunikasi Islam dalam budaya tutur etnis Gayo di Kabupaten Aceh Tengah terlihat pada pemakaian tutur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada sistem kekerabatan atau kekeluargaan dan jabatan atau fungsi (tutur gelar). Makna denotatif dalam tutur ini dapat dipahami dari arti yang dijelaskan dalam bahasa Gayo. Sedangkan makna konotatif dalam tutur ini dipahami berdasarkan nilai-nilai budaya Gayo. Pemahaman makna konotatif dari tutur ini menjadi acuan dalam memakai tutur sesuai dengan konteksnya yang menunculkan mitos dalam budaya Gayo disebut dengan kemali, jis, jengat, dan sumang.
Article Details
The proposed policy for journals that offer open access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright on any article is retained by the author(s).
- Author grant the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
References
Al-Gayoni, Y. U. (2010). Penyusutan Tutur dalam Masyarakat Gayo: Pendekatan Ekolinguistik. Universitas Sumatera Utara.
Al-Gayoni, Y. U. (2012). Tutur Gayo. Jakarta: RCIG.
Arimbawa, W., & Santhyasa, I. K. G. (2010). Perpektif Ruang Sebagai entitas Budaya Lokal Orientasi Simbolik Ruang Masyarakat Tradisional Desa Adat Penglipuran, Bangli-Bali. Local Wisdom, 2(4), 1–9.
Arni, M. (2005). Komunikasi organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Barthes, R. (2013). Mitologi. (A. S. M. Nurhadi, Ed.). Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Eco, U. (2015). Teori Semiotika, Signifikasi Komunikasi, Teori Kode Serta Teori Produksi-Tanda. (I. R. Mizir, Ed.). Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Hamidah, H., & Syadzali, A. (2016). Analisis Semiotika Roland Barthes Tentang Fenomena Jilboobs. Jurnal Studia Insania, 4(2), 117–126.
Haris, A. (2007). Pengantar Etika Islam. Sidoarjo: Al-Afkar. Sidoarjo: Al-Afkar.
Hijaiyyah, A., Sudrajat, R. H., & Putra, A. (2015). Makna Lirik Pertunjukan Seni Sintren Cirebon (studi Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Lirik Tembang Turun-turun Sintren Dan Kembang Kilaras). In eProceedings of Management (Vol. 2, p. 4308). Cirebon: Telkom University.
Ibrahim, M. (2009). Syariat Adat Istiadat. Takengon: Yayasan Maqamam Mahmuda.
Joni. (2016). Kajian Pragmatik tuturan Bijak: Peri Mestike” dalam Budaya Gayo. Universitas Sebelas Maret.
Kazmi, Y. (2000). Historical consciousness and the notion of the authentic self in the Qur’n: Towards an Islamic Critical Theory. Islamic Studies, 39(3), 375–398.
Kholil, S. (2007). komunikasi Islam. Bandung: Citapustaka Media.
Mahsun, M. S. (2005). Metode penelitian bahasa: tahapan strategi, metode dan tekniknya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Masinambow. (2002). Semiotik. In Kumpulan Makalah Seminar. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitiaan Universitas Indonesia.
Melalatoa, M. J. (1985). Kamus Bahasa Gayo-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Moleong, J. (2016). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Mufid, M. (2012). Etika dan filsafat komunikasi. Jakarta: Prenada Media.
Muis, A. (2001). Komunikasi Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2013). Ilmu komunikasi: suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Inkuiri. Bandung: Tarsito.
Ola, S. S. (2009). Pendekatan dalam Penelitian Linguistik Kebudayaan. Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana, 16.
Pambudi, B. (2015). Semiotika Karapan Sapi dan Transformasi Simbolik Masyarakat Madura. Jurnal Komunikasi Islam, 5(1), 114–127.
Putra, R. A. (2018). Dampak Film Para Pencari Tuhan Jilid X Terhadap Religiusitas Remaja. Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 3(1), 1–24.
Rasyid, A. (2011). Konseptualisasi Etika dalam Politik: Perspektif Komunikasi Islami. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 5(18), 625–656.
Saleh, M. J. (2009). Gayo Bertutur. Aceh Tengah.
Sartini, N. W. (2009). Menggali nilai kearifan lokal budaya Jawa lewat ungkapan (Bebasan, saloka, dan paribasa). Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 5(1), 28–37.
Sobur, A. (2017). Semiotika komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Solihin, A. M. (2011). Etika komunikasi lisan menurut al-qur’an: kajian tafsir tematik. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sugiyono, D. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Taufik, T. (2012). Etika Komunikasi Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Tubbs, S. L., & Moss, S. (2001). Human Communication. New York: McGraw-Hill.
Wahab, M. A. (2014). Peran bahasa arab dalam pengembangan ilmu dan peradaban Islam. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, 1(1), 1–20.
Wahyudin, A. (2012). Episteme Dakwatologi Komunikasi: Menakar Komunikasi Islam dalam Epsitemologi Triangular Relationship. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 6(2), 207–225.
Wahyuningsih, S., & Kusumawati, D. (2015). Strategi pencapaian pelanggan pitalebar bergerak di daerah perdesaan tahun 2019. Buletin Pos Dan Telekomunikasi, 13(2), 165–176. https://doi.org/10.17933/bpostel.2015.130205
Wirianto, R., & Girsang, L. R. M. (2017). Representasi Rasisme Pada Film “12 Years a Slave”(Analisis Semiotika Roland Barthes). SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 10(1), 180–206.
Zamroni, M., Indriati, A., & Islami, A. F. (2017). Strategi Komunikasi Perguruan Tinggi Agama Islam dalam Mendukung Internalisasi Budaya Kemahasiswaan. Jurnal Askopis, 1(1), 1–16.