Analisis Runtun Waktu dalam Pengujian Pengaruh TIK terhadap Penurunan Laju Kemiskinan di Indonesia
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kemiskinan di Indonesia dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan non pangan. Pandangan ini memicu penyelesaian masalah dengan pendekatan ekonomi pula. Hingga tahun 2012, jumlah penduduk miskin sebesar 11,37 persen. Meski telah mengalami penurunan, besarannya tidak signifikan. Hal ini disebabkan strategi pengentasan kemiskinan yang belum tepat. Di sisi lain, penetrasi teknologi informasi dan komunikasi tumbuh dengan pesatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penetrasi telepon seluler, internet, dan pitalebar terhadap laju angka kemiskinan. Dengan pendekatan ekonometris runtun waktu selama 13 tahun, ditemukan bahwa penetrasi telepon seluler dan internet berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan laju kemiskinan. Setiap kenaikan 1 persen penetrasi telepon seluler dapat menurunkan laju kemiskinan hingga 0,18 persen, sedangkan penetrasi internet berimpak pada penurunan laju kemiskinan hingga 0,27 persen. Di antara kedua penetrasi tersebut, penetrasi internet memiliki pengaruh yang dominan terhadap laju penurunan kemiskinan.
Kata kunci: penurunan kemiskinan, penetrasi TIK, telepon seluler, internet, pitalebar, runtun waktu
Rincian Artikel
Jurnal IPTEK-KOM menggunakan kebijakan akses terbuka. Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).