Diseminasi Ancaman Tsunami Melalui Sign System untuk Kawasan Pantai Carita
Isi Artikel Utama
Abstrak
Carita adalah lokasi kejadian bencana tsunami akibat meletusnya gunung Krakatau tahun 1883. Semenjak tahun 2009 hingga sekarang anak Krakatau berstatus siaga dan dapat meletus kembali. Setiap bencana alam yang terjadi selalu menelan korban. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya membangkitkan kepedulian, pemahaman dan kesiapsiagaan audiens dengan mendiseminasikan informasi bencana. Salah satu caranya adalah melalui media sign system. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu menyebarkan kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman dan kepedulian terhadap bencana tsunami, seberapa tinggi kemampuan mereka menangkap bahasa/tanda visual, dan pengamatan terhadap media sign system jalur evakuasi tsunami. Berdasarkan temuan tersebut, dilakukan analisis matrix terhadap jalur evaluasi tsunami, lalu dibandingkan dengan sign system jalur evakuasi tsunami yang ada di beberapa lokasi lain. Dari hasil analisis dibuat rekomendasi desain sign system untuk digunakan di lokasi penelitian, disertai dengan penempatan dan jumlahnya. Melalui media ini diharap dapat membangkitkan pemahaman, kepedulian, dan kesiapsiagaan audiens dalam menghadapi ancaman tsunami, sehingga dapat meminimalisir korban.
Kata kunci : tsunami, Krakatau, Pantai Carita, sign system
Rincian Artikel
Jurnal IPTEK-KOM menggunakan kebijakan akses terbuka. Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).