Fenomena Komunikasi Politik dalam Media Sosial
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang fenomena pesan-pesan kontroversi kampanye politik Pilpres 2014. Persoalannya adalah bahwa media sosial yang semula dibangun untuk menumbuhkan rasa pertemanan dalam pergaulan sosial, kini berkembang ke ranah politik dan berujung pada tumbuhnya pertarungan kepentingan politik melalui bahasa pesan yang digunakan secara kontroversial. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa media sosial cukup potensial sebagai sarana komunikasi politik. Namun, muncul keprihatinan akan pelanggaran etika berkomunikasi yang sering dilakukan oleh pengguna. Bahasa yang semestinya menjadi alat komunikasi yang baik, justru dimanfaatkan untuk menyerang, mengejek, merendahkan orang lain dan perilaku destruktif lainnya. Ke depannya, media sosial dapat dikembangkan sebagai media komunikasi politik yang lebih baik dengan penggunaan bahasa yang beretika. Oleh karena itu, diperlukan adanya peningkatan moral dan bahasa yang baik bagi masyarakat melalui pendidikan di tingkat dasar, bahkan pra-sekolah, sehingga nantinya akan menghasilkan masyarakat yang bisa menjaga moral dan bahasa yang baik dalam berkomunikasi, termasuk di kancah politik dan dunia maya.
Kata kunci: Media Sosial, Komunikasi Politik, Penggunaan bahasa, dan Etika Komunikasi
Rincian Artikel
Jurnal IPTEK-KOM menggunakan kebijakan akses terbuka. Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).