Pemanfaatan Waktu Luang untuk Menonton Televisi di Indonesia: Kelas Menengah Atas dan Kelas Menengah Bawah

Isi Artikel Utama

Puji Rianto

Abstrak

Studi ini dilakukan untuk mengkaji perbedaan kelas sosial menengah atas dan bawah dalam menggunakan waktu luang dan perilakunya dalam menonton televisi dengan metode fenomenologi. Penelitian ini menemukan bahwa kelompok kelas menengah atas lebih leluasa dalam menggunakan waktu luang mereka, berbeda dengan kelas bawah. Kelompok sosial menengah atas relatif tidak mempunyai keterbatasan sehingga lebih bebas dalam menggunakan waktu luang. Sebaliknya, kelas sosial menengah bawah cenderung terbatas sehingga hanya aktivitas tertentu yang dilakukan untuk menghabiskan waktu luang. Setiap kategori kelas sosial juga berbeda dalam menonton televisi. Sinetron hampir sama sekali tidak ditonton oleh kelas menengah atas, sedangkan kelas menengah bawah masih ada yang menonton sinetron. Kelas menengah atas cenderung menonton TV dalam ruang pribadi, sedangkan kelas sosial menengah bawah menjadikan menonton televisi sebagai aktivitas ritual bersama keluarga. Studi ini juga menemukan kecenderungan kelas menengah bawah belum kritis dalam menonton program televisi sehingga perlu pendidikan literasi media.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Argyle, Michael. (1994). The Psycology of Social Class. London and New York. Routledge

Budiman, Kris. (2002). Di Depan Kotak Ajaib: Menonton Televisi sebagai Praktik Konsumsi. Yogyakarta. Galang Press

Burke, Peter. (2011). Sejarah dan Teori Sosial Alih Bahasa: Mestika Zed dan Zulfani Jakarta, Yayasan Obor

Coman, Mihai. (2005). “Cultural Anthropology and Mass Media: A Processual Approach.” In Eric W. Rothenbuhler & Mihai Coman (eds.). Media Anthropology. (pp. 45-56). Thousand Oaks, London, New Delhi. Sage Publications

Cordes, Kathleen A, dan Ibrahim, Hilmi M. (1999). Aplications in Recreation & Leisure, (second edition). Boston. McGraw-Hill

Creswell, John W. (2015). Penelitian Kualitatif & Riset Desain: Memilih Diantara Lima Pendekatan Alih Bahasa: Ahmad Lintang Luzuardi Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Croteau, David dan Hoynes, William. (2006). The Business of Media: Corporate Media and the Public Interest. (second edition). Thousand Oaks, London, New Delhi. Pine Forge Press

Fasaie, Sohaila Sadegi dan Yousef Irani. “Sociological Analysis of the Ways of Spending Leisure Time”. International Journal of Education and Applied Sciences, Volume 1, Number 2, 85-93, July 2014, http://oaji.net/articles/2014/1403-1415616400.pdf

Fiske, John. (2012). Memahami Budaya Populer Alih Bahasa: Asma Bey Mahyuddin Yogyakarta, Jalasutra

Giddens, Anthony. (2009) Kapitalisme dan Teori Sosial Modern: Suatu Analisis Karya Tulis Marx, Durkheim, dan Max Weber Alih Bahasa: Soeheba Kramadibrata Jakarta, UI Press

Grossberg, Lawrence; Ellen Wartella, D. Charles Whitney dan J. MacGregor Wise. Media Making: Mass Media in a Popular Culture. Second edition. Thousand Oaks, London, New Delhi: Sage Publications, 2006

Haryatmoko. (2003). “Menyingkap Kepalsuan Budaya Penguasa: Landasan Teoritis Gerakan Sosial Menurut Pierre Bourdieu.” Basis Nomor 11-12 Tahun ke-52, November-Desember 2003

Heryanto, Ariel. Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia Alih Bahasa: Eric Sasono. Jakarta: KPG, 2015

Hidayati, Desiana. “Aktivitas Waktu Luang (Leisure) Anak Jalanan Di Sekitar Simpang Lima Kota Semarang (Studi Anak Jalanan Binaan Yayasan Setara),” NFECE 1 (2) (2012) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc/article/view/2811/2607

Huberman, A. Michael dan Miles, Mathew B. (2009). “Manajemen Data dan Metode Analisis”. Dalam Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln (eds.). Handbook of Qualitative Research, Alih Bahasa: Dariyatno dkk Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Ida, Rahmah (2012). “Mengonsumsi Budaya dan Remaja Taiwan: Menonton Meteor Garden bersama Perempuan Kampung di Indonesia.” Dalam Ariel Heryanto (ed.), Budaya Populer di Indonesia: Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru. (pp. 139-164). Yogyakarta: Jalasutra

Innis, Leslie B dan Joe R Feagin. “The Cosby Show: The View From the Black Middle Class.” Journal Of Black Studies, Vol. 25 No. 6, July 1995 692-711. https://library.uoregon.edu/sites/default/files/data/guides/english/journal_black_studies.pdf

Miles, B. Mathew dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Alih Bahasa Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press, 1992.

Morley, David. Family Television: Culture Power and Domestic Leisure. London and New York: Routledge, 1986

Rusata, Tatang. “Kelas Menengah Baru Dan Tantangannya Bagi Industri Pariwisata Indonesia.” Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol. 10, No. 1 Desember 2015, hal. 19-30, http://www.kemenpar.go.id/userfiles/JKI%20Vol_10%20No_1%202015%20-%20Kelas%20Menengah%20Baru%20dan%20Tantangannya%20Bagi%20Industri%20Pariwisata%20Indonesia.pdf

Simon, Fransiskus. Kebudayaan dan Waktu Senggang. Yogyakarta: Jalasutra, 2006.

Sitowati, Inggit. “Relevansi Selera Musik Klasik dan Kelas Sosial.” Jurnal Musik. Vol. 2 No. 1, Agustus 2010. http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2813/2/ART_Inggit%20Sitowati_Relevansi%20Selera%20Musik_Fulltext.pdf

Thomas, Sari dan Brian P Callahan. “Allocating Happiness: TV Families and Social Class,” Journal of Communication, Summer 1982. pp. 184-190. http://ihsr.wdfiles.com/local--files/start/allocating.pdf

Yulianto, Vissia Ita, “Mengonsumsi Gosif: Redomestikasi Perempuan Indonesia” Dalam Budaya Populer di Indonesia: Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru diedit oleh Ariel Heryanto. Yogyakarta: Jalasutra, 2012.