Hubungan Media dengan Sikap dan Perilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja
Isi Artikel Utama
Abstrak
Media sebagai alat yang banyak digunakan remaja dalam mencari informasi berdampak pada sikap dan perilaku mereka, diantaranya perilaku kesehatan reproduksi remaja. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui hubungan media dengan sikap dan perilaku kesehatan reproduksi remaja. Rancangan penelitian yaitu pendekatan potong lintang. Pengumpulan data dilakukan melalui angket. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan uji chi-kuadrat. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Banjaran, SMPN 1 Dayeuhkolot, SMPN 1 Cileunyi, SMA Dayeuhkolot, dan SMAN Cileunyi Kabupaten Bandung berjumlah 12.000, pengambilan sampel dengan cara stratified random sampling dan berjumlah 668 siswa. Hasil penelitian ditemukan bahwa buku pegangan (p = 0.31), koran (p = 0.46), TV (p = 0.63), radio (p = 1.00), VCD (p = 0.92), dan Internet (p = 0.13) tidak memiliki hubungan dengan sikap. Sedangkan internet (p = 0.03), koran (p = 0.01), dan radio (p = 0.02) berhubungan dengan perilaku, namun buku pegangan (p = 0.14), TV (p = 0.49), dan VCD (p = 1.00) tidak memiliki hubungan dengan perilaku. Media internet, radio, dan koran berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja. Diperlukan upaya pemberian informasi yang memadai dan berkelanjutan yang menggunakan media sebagai sarana edukasi pada remaja khususnya perilaku tentang kesehatan reproduksi remaja.
Kata kunci: Kesehatan Reproduksi Remaja, Media, Perilaku, Sikap.
Rincian Artikel
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Referensi
BKKBN. 2007. Kurikulum dan Modul Pelatihan BKKBN 2006. Panduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta:Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi – BKKBN.
Brown, J,D,,& Cantor,J. (2000). An agenda for research on youth and the media. J Adolesc Health. 27(2 Suppl 1):2-7.
Damayanti, Y., Lestari, Y., & Ramadani, M. (2011).Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Siswa SLTA Kota Bukit Tinggi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (1); 24-27
Escobar-Chaves, S.L., Tortolero, S.R., Markham, C.M., Low, B.J., Eitel ,P. & Thickstun, P. 2005. Impact of the media on adolescent sexual attitudes and behaviors. Pediatrics. 116(1):303-26.
Fitriana. N. G. (2010). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Seks Pranikah dengan Perilaku Seksual Pada Siswa SMK XX Semarang. Makara Kesehatan. 10 (1); 29-40
Gilliam, M,.Chor, J., & Hill, B. 2014. Digital media and sexually transmitted infections. Curr Opin Obstet Gynecol. 26(5):381-5 doi: 10.1097/GCO.0000000000000104.
Guse, K., Levine, D., Martins, S., Lira, A. Gaardeb, J. Westmorlandc, W. & Gilliam, M. 2012. Interventions Using New Digital Media to Improve Adolescent Sexual Health: A Systematic Review. Journal of Adolescent Health. 51 (2012) : 535–543
Hakim, A.N. & Kadarullah, O. (2016). Pengaruh Informasi Media Massa Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMA. Psycho Idea. 14(1); 31-40.
Jalinur & Nelisa, M. (2015). Persepsi Pemustaka Yang Menggunakan Media Sosial (Facebook Dan Twitter) Terhadap Peningkatan Layanan Informasi Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. 4 (1); 127-136
Kemenkes R.I. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes R.I
Ko, C.H., Yen, J.Y., Chen, C.S., Chen, C.C. & Yen, C.F. (2008). Psychiatric comorbidity of internet addiction in college students: an interview study. CNS Spectr. 13(2):147–153.
L’Engle, K.L., Brown, J.D. & Kenneavy K. (2006). The mass media are an important context for adolescents’ sexual behavior. J Adolesc Health..38(3):186–192.
Lou, C. Cheng, Y., Gao, E., Zuo, X., Emerson, M.R. & Zabin, L.S. (2014). Media’s Contribution to Sexual Knowledge, Attitudes and Behaviors for Adolescents and Young Adults in Three Asian Cities. J Adolesc Health. 50(3 0): S26–S36.
Mahmudah, Yaunin, Y. & Lestari, Y. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(2); 448-455
Manafe.L.A., Kandau, G.D. & Posangi, J. (2016). Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, Peran Guru, Media Informasi (Internet) dan Peran Teman Sebaya dengan Tindakan Pencegahan HIV/AIDS pada Siswa di SMA Negeri 4 Manado. JIKMU, Suplemen. 4 (4); 644-655
Mediastuti, F. (2014). Analisis Kebutuhan Sumber Informasi dalam Upaya Pencegahan Kehamilan pada Remaja. Jurnal Studi Pemuda. 3 (1): 17-24
Ngo, A.D., Ross, M.W. & Ratliff, E.A. (2008). Internet influences on sexual practices among young people in Hanoi, Vietnam. Cult Health Sex. 10(suppl): 201–213
Pemerintah Kabupaten Bandung (2010). Korban Narkoba, 90 Persen Anak Muda http://www.bandungkab.go.id/arsip/469/korban-narkoba,-90-persen-anak-muda. Diakses tanggal 6 Januari 2016.
Pemerintah Kabupaten Bandung (2011). Narkoba Sulit Diberantas. http://www.bandungkab.go.id/arsip/1802/narkoba-sulit-diberantas. Diakses tanggal 6 Januari 2016.
Pemerintah Kabupaten Bandung (2014). Pemkab Bandung Dan KPA Sabilulungan Perangi AIDS. http://www.bandungkab.go.id/arsip/3566/pemkab-bandung-dan-kpa-sabilulungan-perangi-aids. Diakses tanggal 6 Januari 2016.
Pemerintah Kabupaten Bandung. 2013. Kabupaten Bandung "Dicintai" Para Tenaga Kerja. Humas Setda Kabupaten Bandung. http://www.bandungkab.go.id/arsip. Di akses tanggal 9 Januari 2017.
Pramiyanti, A., Putri, I.P. &Nureni, R. (2014). Motif Remaja Dalam Menggunakan Media Baru (Studi Pada Remaja di Daerah Sub-Urban Kota Bandung). Komuniti. 6 (2); 95-103
Prisgunanto, I. (2017). Pengaruh Sosial Media Terhadap Tingkat Kepercayaan Bergaul Siswa. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. 19 (2); 101-112
Rideout, V.J., Foehr, U.G. & Roberts, D.F.. (2010). Generation, M2: Media in the Lives of 8- to 18-Year-Olds. Menlo Park, CA: Kaiser Family Foundation.
Roberts, D.F.. Media and youth (Access, exposure and privatization) . J Adolesc Health. 27 2 supplement 1):8–14.
Safrida, Y.D., Silaban, G. & Ginting, S. (2015). Hubungan Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Pada Pelajar Sma Negeri di Kota Sabang Tahun 2015. Jurnal Ilmiah PANNMED. 10 (2); 186-191
SKRRI. (2007). Pendewasaan Usia Perkawinan dan Hak-Hak Reproduksi Bagi Remaja Indonesia. Diakses dari http://ceria.bkkbn.go.id/referensi/substansi/detail/384.
Smith, M., Gertz, E, Alvarez, S. & Lurie, P. (2000). The content and accessibility of sex education information on the internet. Health Education and Behavior. 27(6):684-94.
Suminar, M.C.R, Dharminta & Dharmawan, Y. (2012). Korelasi Sumber Informasi Media Dan Lingkungan Pergaulan Dengan Perilaku Seksual Remaja Dalam Berpacaran. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1 (2): 187-205.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC;.
Supriati, E. dan Sandra, F. (2009). Efek Paparan Pornografi Pada Remaja SMP Negeri Kota Pontianak Tahun 2008. Makara Sosial Humaniora. 13(1): 48- 56
Wong, D.L. et all. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC