Evaluation and Planning of Required of Base Transceiver Station (BTS) in Nunukan Regency
Isi Artikel Utama
Abstrak
Nunukan Regency has geographical conditions that can prevent directly public services. Implementation of online public service can help government to reach community. However, the lack of telecommunication access, especially inaccessibility of users or the lack of BT capacity , is a major obstacle in the implementation of these service. Therefore, evaluation and planning of BTS requirement is needed in order to reach all users. The purpose of this research is to evaluate and plan the requirement of telecommunication tower in Nunukan Regency. This study used two methods in determining the BTS requirement by using the Standford University Interim (SUI) propagation model to determine the coverage area of telecommunication towers and using the calculation of BTS capacity to meet traffic requirements. The result obtained is the number of base stations which recorded are able to meet traffic requirements if it is assumed that all base stations which have been built are macro BTS with 3 sector antenna specification and the number of carriers 1 or 2, or micro BTS with 3 sectors antenna specification and the number of carriers 2. However, if it does not meet these specifications, it is necessary to increase the number of BTS based on BTS capacity for all sub-districts, except Krayan, Kraya Timur, Krayan Tengah and Krayan Barat.
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
A.G Palilu, I.Pratomo. (2014). Studi Awal Perencanaan Jumlah Kebutuhan BTS dalam Penerapan Menara Bersama Telekomunikasi di Kota Palangka Raya. Buletin Pos dan Telekomunikasi, 12(4), 269 -- 278.
APJII.(2017). . Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet. Indonesia
BPS Kabupaten Nunukan (2018). Kabupaten Nunukan dalam Angka 2018. Nunukan: BPS Kabupaten Nunukan.
Fauzi, A. (2013). Perencanaan Kebutuhan Base Transceiver Station) (BTS) dan Optimasi Penempatan Menara Bersama Telekomunikasi.
Hamalainen, Jyri. (2008). Cellular Network Planning and Optimization Part V: GSM. Finland: Helsinki University of Technology.
Junaidi, M. Hasan. (2015). Analisis Pembangunan Bts Dan Perencanaan Zona Persebaran Bts Bersama Di Kabupaten Sampang. Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya, 8(2),217--233.
Mahmuddin, Rizal. (2017, 22 Desember). Buka Isolasi Komunikasi, Indosat Bangun 63 BTS di Perbatasan. Diakses dari https://akurat.co/id-98201-read-buka-isolasi-komunikasi-indosat-bangun-63-bts-di-perbatasan.
N.Ismail, Maharoni, I. Lindra. (2015). Analisis Perencanaan Pembangunan Bts (Base Transceiver Station) Berdasarkan Faktor Kelengkungan Bumi Dan Daerah Fresnel Di Regional Project Sumatera Bagian Selatan. Istek,9 (1),104--121
Pinem, K.K .Mubarakah, Naemah. (2014). Analisis Link Budget Pada Pembangunan Bts Rooftop Cemara IV Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis Gsm. Singuda Ensikom, 9(3),144--148.
Ponge,Aldi. (2017, 6 Juli). Kesulitan Akses Jaringan Interner, Begini Cerita Perjuangan Siswa “Berburu” Wifi di Perbatasan. TribunManado.co.id. Diakses dari http://manado.tribunnews.com/2017/07/06/ kesulitan-akses-jaringan-internet-begini-cerita-perjuangan-siswa-berburu-wifi-di-perbatasan?
Presiden Republik Indonesia .(2003). Instruksi Presiden No3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.
Senarath, W. Tong et.al.(2007). Multi-hop Relay System Evaluation Methodology (Channel Model and Performance Metric)”. IEEE 802.16j-06/013r3.
Sustika,Rika. (2010). Analisis Aspek-Aspek Perencanaan BTS pada Sistem Telekomunikasi Selular Berbasis CDMA. INKOM, I-31-I-38.