Kesiapan E-Skills Pemerintah Daerah dalam Implementasi E-Government di Kawasan Mamminasata
Isi Artikel Utama
Abstrak
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Bank Indonesia. (2013). Kajian Ekonomi Regional.
Hasibuan, Z. A. (2011). Kebijakan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DETIKNAS) terhadap Pengembangan TIK di Kementerian Agama Pusat dan Daerah. Retrieved from http://sukabumikota.kemenag.go.id/file/dokumen/D000394.pdf
Hasniati. (2013). Pembangunan Sumber Daya Manusia Untuk Pelayanan Publik Berbasis e-Government. Universitas Hasanuddin. Retrieved from http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4768/Pembangunan SDM berbasis E-gov-Hasniati.pdf?sequence=1
Junaidi. (2011). Dukungan e-Government Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah : Kasus Best Practices Dari Sejumlah Daerah di Indonesia. In Proceeding Simposium Nasional Otonomi Daerah 2011.
Khan, G. F., Moon, J., Rhee, C., & Rho, J. J. (2010). E-government Skills Identification and Development : Toward a Staged-Based User-Centric Approach for Developing Countries *, 20(1), 1–31.
Morissan. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.
Nations, U. (2012). E-Government Survey 2012.
Oates, B. J. (2007). Researching Information Systems and Computing. London: SAGE Publications.
Perpres No. 3. (2003). Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, 1–14.
Perpres No. 55. (2011). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar.
Reynolds, M. M., & Regio, M. (2001). E-Government as a Catalyst in the Information Age. Microsoft E-Government Initiatives. Retrieved from http://www.netcaucus.org/books/egov2001/pdf/EGovIntr.pdf
Sanusi, A. (2010). Human Resources Development for e-Government Improvement: Indonesia Experience.
Setiawan, A. B. (2013). Studi Kesiapan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Implementasi e-Government Dengan Kerangka Kerja Cobit, 1–20. Retrieved from http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/aptika-ikp/files/2013/02/STUDI-KESIAPAN-PEMANFAATAN-TEKNOLOGI-INFORMASI-DAN-KOMUNIKASI-SERTA-IMPLEMENTASI-e-GOVERNMENT-DENGAN-KERANGKA-KERJA-COBIT.pdf
Settles, A. (2005). What Skills are Needed in an E-World : E-Government Skills and Training Programs for the Public Sector.
Van Deursen, A., & van Dijk, J. (2008). Measuring Digital Skills, 1–25.
Waseda, U. (2013). Press Release Waseda University International e - Government Ranking 2013 International e-Government Ranking ( Final scores ), 1–13.