Penerapan Model TAM untuk Menilai Tingkat Penerimaan Nelayan terhadap Penggunaan GPS

Isi Artikel Utama

nfn Tasmil
nfn Herman

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat penerimaan penggunaan teknologi GPS untuk nelayan tangkap di Kabupaten Bulukumba. Technology Acceptance Model (TAM) digunakan untuk menggambarkan 5 (lima) konstruk dalam penelitian ini yang meliputi perceived usefulness, perceived ease of use, attitude towar using, behavioral intention to use, dan usage actual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sementara teknik Pengumpulan data melalui pendekatan survei dengan teknik purposive sampling. Responden penelitian ini adalah nelayan tangkap yang pernah menggunakan GPS. Jumlah responden 90 orang yang tersebar pada 3 (tiga) kecamatan yakni Bonto Bahari, Kajang dan Herlang. Penilaian mengenai konstruk dalam penelitian ini menggunakan skala likert mulai dari 'sangat tidak setuju (= 1)' sampai 'sangat setuju (= 5)'. Analisis data menggunakan pendekatan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan dari 7 (tujuh) hipotesis yang diadopsi dari model TAM yang telah diuji, hipotesis H1, H2, H3, H4.H6 dan H7 berpengaruh positif dan signifikan sedangkan hipotesis H5 berpengaruh positif tidak signifikan.

Rincian Artikel

Bagian
Informatika

Referensi

Ajzen. (1991). Organizational Behavior and Human

Decision Processes, 179-211.

Ajzen, & M, F. (1980). Understanding attitudes and

predicting social behavior. Englewood Cliffs:

Prentice-Hall, Inc.

Askounis, D. (2007). A TAM Framework to Evaluate

Users’ Perception towards Online Electronic

Payments. Journal of Internet Banking and

Commerce.

Chau, dkk. (2001). Information technology acceptance by

individual professionals: A model comparison

approach. Decision Sciences, 32(4), 699-719.

Davis, F. D. (1989). Measurement Scales for Perceived

Ease of Use. Retrieved 08 21, 2015, from

http://wings.buffalo.edu/mgmt/courses/mgtsand

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of

use, and user acceptance of information technology.

MIS Quarterly,13(3), 319-340.

Ferdinand. (2002). Structural equation modeling dalam

penelitian manajemen. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, 48.

Gentry, L., & Calantone, R. (2002). A comparison of three

models to explain shop-bot use on the web.

Psychology & Marketing, 19(11), 945–956.

Ghozali, I. (2006). Structural Equation Modeling, Metode

Alternatif dan Partial Least Square. Edisi 2.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Malhotra, Y., & Galletta, D. (1999). Extending the

technology acceptance model to account for social

influence: theoretical bases and empirical

validation. Proceedings of the 32nd Annual Hawaii

International Conference on. USA: Florida Atlantic

Univ., Boca Raton, FL, USA.

Naresh K. Malhotra, S. S. (2006). Common Method

Variance in IS Research: A Comparison of

Alternative Approaches and a Reanalysis of Past

Research. Management Science, 371.

Paonganan, Y. (2014, 11 10). Maritime Policy Sebuah

Keniscayaan. Retrieved 11 3, 2015, from http://imiindonesia.

org/pendidikan/maritime-policy-sebuahkeniscayaan/

Santouridisa, I., & Kyritsib, M. (2014). Investigating the

Determinants of Internet Banking Adoption in

Greece. Procedia Economics and Finance.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabet,

Van der Heijden, H. (2003). Factors influencing the usage

of websites: The case of a generic portal in The

Netherlands. Information and Management, 40(6),

-549.

Wiryadi. (2015). Manfaat Satelit Bagi Masyarakat Nelayan.

Retrieved 11 03, 2015, from http://www.bppptegal.

com/web/index.php/