Analisis Kemampuan Literasi Digital Siswa Dalam Pembelajaran Hybrid di Sekolah Menengah Kejuruan

Isi Artikel Utama

Abdillah SAS
The COVID-19 pandemic has shifted all existing patterns and processes in Indonesia, one of which is changing the learning process in schools from offline (outside the network) to online (in the network), along with the reduction in cases of COVID-19 in the present, the learning process has finally returned. shift to hybrid. The hybrid in question is a combination of offline learning and online learning. The hybrid learning process is closely related to digital literacy skills, therefore research is needed to determine the level of digital literacy of vocational high school students when studying online and offline. The digital competencies tested in this study are the Ministry of Communication and Informatics' Digital Literacy Competence, Cybercreation & Deloitte (2020) where the digital literacy competencies are divided into 4 competencies, namely digital skills, digital culture, digital ethics, and digital safety. As for the summary of the research results collected from 108 students through a questionnaire, students' digital skill abilities were at 77.14%, students' digital culture was at 67%, students' digital ethics were at 87.14%, students' digital safety was at figure 79.44%. Based on these results it can be concluded that students who study have digital literacy skills
Indra Farman

Abstrak

Pandemi COVID-19 telah menggeser segala pola pembelajaran dari luring ke daring hingga ke hybrid, yang dimaksud dengan pola pembelajaran hybrid adalah kombinasi antara pembelajaran luring dan pembelajaran daring.  Proses pembelajaran hybrid sangat berkaitan dengan kemampuan literasi digital maka dari itu diperlukan penelitian untuk mengetahui tingkat literasi digital siswa sekolah menengah kejuruan pada saat belajar daring maupun luring. Kompetensi digital yang diuji pada penelitian ini yaitu Kompetensi Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, SiBerkreasi & Deloitte (2020) dimana kompetensi literasi digital tersebut dibagi menjadi 4 kompetensi yaitu digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Adapun rangkuman hasil penelitian yang dikumpulkan dari 108 siswa melalui angket dengan 30 indikator untuk mengukur seluruh kemampuan literasi digital siswa yaitu data deskriptif empirik menunjukkan siswa dengan kemampuan literasi digital kategori rendah 18.5%, kategori sedang 65.7% dan kategori tinggi 15.7%, yang dapat disimpulkan bahwa bahwa rata-rata siswa memiliki kemapuan literasi sedang yang ditunjukkan diangka 65.7% hal tersebut tentu saja sudah baik, namun harus tetap ditingkatkan.

Rincian Artikel

Bagian
Komunikasi

Referensi

Abdillah, S. A. S., Saputra, A. M. A., & Sahlan, M. F. F. (2022). Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penelusuran Minat Bakat Siswa SMP Dalam Memilih Jurusan di SMK Berbasis Web. Jurnal Fokus Elektroda: Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali), 7(3), 147–154.

Adikara, G. J., Kurnia, N., Adhrianti, L., Astuty, S., Wijayanto, X. A., Desiana, F., & Astuti, S. I. (2021). Aman bermedia digital.

Arieska, P. K., & Herdiani, N. (2018). Pemilihan teknik sampling berdasarkan perhitungan efisiensi relatif. Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang, 6(2).

Astuti, S. I., Prananingrum, E. N., Astuti, S. I., Prananingrum, E. N., Ratri, L., Nurhajati, L., Lotulung, L. J. H., & Kurnia, N. (2021). Budaya bermedia digital.

Cahyana, R., Setiawan, R., Aulawi, H., & Santoso, B. T. (2021). Pembangunan Kompetensi Literasi Digital Sektor Pendidikan Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui# RTIKABDIMAS. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(4), 1606–1617.

Covid, P. (19M). di Indonesia. Retrieved Februari, 25, 2021.

Dewi, D. A., Hamid, S. I., Annisa, F., Oktafianti, M., & Genika, P. R. (2021). Menumbuhkan Karakter Siswa melalui Pemanfaatan Literasi Digital. Jurnal Basicedu, 5(6), 5249–5257.

Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Pembelajaran Semester Genap akan Menggunakan Metode “Hybrid’. https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/2020/12/07/pembelajaran-semester-genap-akan-menggunakan-metode-hybrid/

Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran literasi digital pada peserta pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 4(2), 231–240.

Kusumastuti, F., Kurnia, N., & Astuti, S. I. (2021). Pengantar Etis Bermedia Digital. Dalam Modul Etis Bermedia Digital.

Monggilo, Z. M. Z. (2021). Cakap Bermedia Digital.

Oktora Melansari. (2021). Hybrid/Blended Learning, Menjawab Tantangan Tatanan Normal Baru. BPMP Provinsi DKI Jakarta. https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/hybrid-blended-learning-menjawab-tantangan-tatanan-normal-baru/#:~:text=Sedangkan Hybrid learning adalah menggabungkan,(internet dan mobile learning)

Pratama, W. A., Hartini, S., & Misbah, M. (2019). Analisis literasi digital siswa melalui penerapan e-learning berbasis schoology. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 6(1), 9–13.

Setyaningsih, R., Abdullah, A., Prihantoro, E., & Hustinawaty, H. (2019). Model penguatan literasi digital melalui pemanfaatan e-learning. Jurnal Aspikom, 3(6), 1200–1214.

Sutrisna, I. P. G. (2020). Gerakan literasi digital pada masa pandemi covid-19. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 8(2), 269–283.