Analisis Kemampuan Literasi Digital Siswa Dalam Pembelajaran Hybrid di Sekolah Menengah Kejuruan
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pandemi COVID-19 telah menggeser segala pola pembelajaran dari luring ke daring hingga ke hybrid, yang dimaksud dengan pola pembelajaran hybrid adalah kombinasi antara pembelajaran luring dan pembelajaran daring. Proses pembelajaran hybrid sangat berkaitan dengan kemampuan literasi digital maka dari itu diperlukan penelitian untuk mengetahui tingkat literasi digital siswa sekolah menengah kejuruan pada saat belajar daring maupun luring. Kompetensi digital yang diuji pada penelitian ini yaitu Kompetensi Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, SiBerkreasi & Deloitte (2020) dimana kompetensi literasi digital tersebut dibagi menjadi 4 kompetensi yaitu digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Adapun rangkuman hasil penelitian yang dikumpulkan dari 108 siswa melalui angket dengan 30 indikator untuk mengukur seluruh kemampuan literasi digital siswa yaitu data deskriptif empirik menunjukkan siswa dengan kemampuan literasi digital kategori rendah 18.5%, kategori sedang 65.7% dan kategori tinggi 15.7%, yang dapat disimpulkan bahwa bahwa rata-rata siswa memiliki kemapuan literasi sedang yang ditunjukkan diangka 65.7% hal tersebut tentu saja sudah baik, namun harus tetap ditingkatkan.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Abdillah, S. A. S., Saputra, A. M. A., & Sahlan, M. F. F. (2022). Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penelusuran Minat Bakat Siswa SMP Dalam Memilih Jurusan di SMK Berbasis Web. Jurnal Fokus Elektroda: Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali), 7(3), 147–154.
Adikara, G. J., Kurnia, N., Adhrianti, L., Astuty, S., Wijayanto, X. A., Desiana, F., & Astuti, S. I. (2021). Aman bermedia digital.
Arieska, P. K., & Herdiani, N. (2018). Pemilihan teknik sampling berdasarkan perhitungan efisiensi relatif. Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang, 6(2).
Astuti, S. I., Prananingrum, E. N., Astuti, S. I., Prananingrum, E. N., Ratri, L., Nurhajati, L., Lotulung, L. J. H., & Kurnia, N. (2021). Budaya bermedia digital.
Cahyana, R., Setiawan, R., Aulawi, H., & Santoso, B. T. (2021). Pembangunan Kompetensi Literasi Digital Sektor Pendidikan Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui# RTIKABDIMAS. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(4), 1606–1617.
Covid, P. (19M). di Indonesia. Retrieved Februari, 25, 2021.
Dewi, D. A., Hamid, S. I., Annisa, F., Oktafianti, M., & Genika, P. R. (2021). Menumbuhkan Karakter Siswa melalui Pemanfaatan Literasi Digital. Jurnal Basicedu, 5(6), 5249–5257.
Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Pembelajaran Semester Genap akan Menggunakan Metode “Hybrid’. https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/2020/12/07/pembelajaran-semester-genap-akan-menggunakan-metode-hybrid/
Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran literasi digital pada peserta pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 4(2), 231–240.
Kusumastuti, F., Kurnia, N., & Astuti, S. I. (2021). Pengantar Etis Bermedia Digital. Dalam Modul Etis Bermedia Digital.
Monggilo, Z. M. Z. (2021). Cakap Bermedia Digital.
Oktora Melansari. (2021). Hybrid/Blended Learning, Menjawab Tantangan Tatanan Normal Baru. BPMP Provinsi DKI Jakarta. https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/hybrid-blended-learning-menjawab-tantangan-tatanan-normal-baru/#:~:text=Sedangkan Hybrid learning adalah menggabungkan,(internet dan mobile learning)
Pratama, W. A., Hartini, S., & Misbah, M. (2019). Analisis literasi digital siswa melalui penerapan e-learning berbasis schoology. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 6(1), 9–13.
Setyaningsih, R., Abdullah, A., Prihantoro, E., & Hustinawaty, H. (2019). Model penguatan literasi digital melalui pemanfaatan e-learning. Jurnal Aspikom, 3(6), 1200–1214.
Sutrisna, I. P. G. (2020). Gerakan literasi digital pada masa pandemi covid-19. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 8(2), 269–283.