Pemetaan Strategi Komunikasi Pergerakan Feminis Indonesia di Ruang Digital
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan strategi komunikasi gerakan feminis digital di Indonesia dalam menggunakan media sosial sebagai ruang penyebaran informasi. Di era digital, media sosial telah menjadi instrumen utama bagi komunitas feminis untuk mendekonstruksi narasi gender umum dan mengadvokasi isu-isu terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Dengan menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR), penelitian ini menganalisis beberapa literatur yang relevan untuk mengidentifikasi strategi komunikasi yang diterapkan oleh komunitas feminis Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi ini mencakup desentralisasi informasi, peningkatan interaktivitas dengan audiens, pemanfaatan fitur spesifik media sosial seperti tagar dan sorotan (highlight), serta penggunaan konten multimedia untuk meningkatkan daya tarik audiens. Temuan ini menyoroti bagaimana media sosial menjadi alat penting yang memungkinkan advokasi yang inklusif dan kolaboratif di ruang digital, dengan tantangan keterbatasan akses internet dan perbedaan pemahaman antar generasi dalam mengoperasikan fitur-fitur media sosial
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Caldeira, S. P. (2024). Exploring feminisms on Instagram: Reflections on the challenges and possibilities of incorporating digital methods strategies in feminist social media research. Journal of Digital Social Research, 6(1). https://doi.org/10.33621/jdsr.v6i1.188
Cresswell, J., & Guetterman, T. (2019). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (6th ed.). Pearson.
Crossley, A. D. (2015a). Facebook Feminism: Social Media, Blogs, and New Technologies of Contemporary U.S. Feminism*. Mobilization: An International Quarterly, 20(2), 253–268. https://doi.org/10.17813/1086-671X-20-2-253
Crossley, A. D. (2015b). Facebook Feminism: Social Media, Blogs, and New Technologies of Contemporary U.S. Feminism*. Mobilization: An International Quarterly, 20(2), 253–268. https://doi.org/10.17813/1086-671X-20-2-253
Daniah, I. A., & Pribadi, Y. (2023). Digital Feminism in Indonesia: The Counter-Narratives to Gender Inequality on Instagram. JURNAL PENELITIAN, 41–54. https://doi.org/10.28918/jupe.v20i1.1097
Daniels, J. (2015). The Trouble with White Feminism: Whiteness, Digital Feminism and the Intersectional Internet. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.2569369
Feminism, Hashtags and Violence Against Women and Girls. (2015). Feminist Media Studies, 341. https://doi.org/10.1080/14680777.2015.1008743
Fotopoulou, A. (2016). Feminist Activism and Digital Networks: Between Empowerment and Vulnerability. Palgrave Macmillan UK. https://doi.org/10.1057/978-1-137-50471-5
Haraway, D. (1985). A Cyborg Manifesto. ProQuest Ebook Central. http://ebookcentral.proquest.com/lib/warw/detail.action?docID=4392065.
Jackson, S. (2018). Young feminists, feminism and digital media. Feminism & Psychology, 28(1), 32–49. https://doi.org/10.1177/0959353517716952
Jouët, J. (2018). DIGITAL FEMINISM: QUESTIONING THE RENEWAL OF ACTIVISM. Journal of Research in Gender Studies, 8(1), 133. https://doi.org/10.22381/JRGS8120187
Lasari, Y. (2023). Ruang Cyberfeminism di Balik Media Sosial Instagram Jakarta Feminist. 5(2).
Lasari, Y., & Dewi, S. I. (2023). Cyberfeminism Activities of Jakarta Feminist as an Effort to Create a Safe Space for the Society.
Lee, B.-H. (2018). #Me Too Movement; It Is Time That We All Act and Participate in Transformation. Psychiatry Investigation, 15(5), 433–433. https://doi.org/10.30773/pi.2018.04.30
Leong, C., Pan, S. L., Bahri, S., & Fauzi, A. (2019). Social media empowerment in social movements: Power activation and power accrual in digital activism. European Journal of Information Systems, 28(2), 173–204. https://doi.org/10.1080/0960085X.2018.1512944
Linabary, J. R., Corple, D. J., & Cooky, C. (2020). Feminist activism in digital space: Postfeminist contradictions in #WhyIStayed. New Media & Society, 22(10), 1827–1848. https://doi.org/10.1177/1461444819884635
May, L. (2002). Pers, Negara, & Perempuan: Refleksi atas Praktik Jurnalisme Gender pada Masa Orde Baru. Kalika.
Mendes, K., Ringrose, J., & Keller, J. (2018). #MeToo and the promise and pitfalls of challenging rape culture through digital feminist activism. European Journal of Women’s Studies, 25(2), 236–246. https://doi.org/10.1177/1350506818765318
Monica, S., Hidayat, Z., Nugraheni, D. M., & Dewi, C. C. (2022). FEMINISM CAMPAIGN ON SOCIAL MEDIA: ANALYSIS OF INDONESIAN FEMALE YOUTUBER MOVEMENT. 7 (4).
Parahita, G. D. (2019). The Rise of Indonesian Feminist Activism on Social Media. Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 4(2), 104–115. https://doi.org/10.25008/jkiski.v4i2.331
Pratama, I., Nurmandi, A., Muallidin, I., Kurniawan, D., & Salahudin. (2022). Social Media as a Tool for Social Protest Movement Related to Alcohol Investments in Indonesia. In T. Ahram & R. Taiar (Eds.), Human Interaction, Emerging Technologies and Future Systems V (Vol. 319, pp. 138–146). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-85540-6_18
Purwaningtyas, M. P. F. (2021). Indonesian Women’s Activism in Instagram. 18(2), 141–162. https://doi.org/10.24002/jik.v18i2.3343
Ratnasari, E., Sumartias, S., & Romli, R. (2021). Social Media, Digital Activism, and Online Gender-Based Violence in Indonesia. Nyimak Journal of Communication, 5(1), 97–116.
SAFENet. (2020). Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2019: Bangkitnya Otoritarian Digital. https://s.id/lapsafenet2019
Salsabila, N., & Diera, G. (2022). Advokasi Media Sosial Yayasan Jurnal Perempuan: Upaya Penyebaran Wacana Feminis di Era Digital. 27 (2), 129–141.
Sokowati, M. E. (2022). Feminist Activism in Digital Culture: Problems of Class and Ethics. Jurnal ASPIKOM, 7(2), 60. https://doi.org/10.24329/aspikom.v7i2.1146
Tong, R., & Botts, T. F. (2017). Feminist thought: A more comprehensive introduction (Fifth edition). Westview Press.
Vitello, L. (2017). Toward a Networked Feminist Pedagogy for Composition [University of South Carolina]. https://scholarcommons.sc.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5164&context=etd
We Are Social. (2022, January 26). DIGITAL 2022: ANOTHER YEAR OF BUMPER GROWTH. https://wearesocial.com/uk/blog/2022/01/digital-2022-another-year-of-bumper-growth-2/