MENGEMBANGKAN PERAN EDUKASI DAN DISEMINASI INFORMASI OLEH PENYULUH PERIKANAN BAGI MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Main Article Content

Tristania Risma Anastasia Pangaribuan

Abstract

Informasi merupakan salah satu elemen penting yang diperlukan dalam menunjang aktivitas perikanan, dan penyuluh memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi nelayan. Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang mayoritas penduduknya adalah nelayan. Dengan jumlah personil yang sangat terbatas, maka peran penyuluh dalam mendiseminasikan informasi dan mengedukasi nelayan menjadi tidak optimal. Penelitian ini ingin melihat permasalahan penyuluhan di Kabupaten Serdang Bedagai, peran penyuluh yang dilakukan saat ini, dan bagaimana mengembangkan peran penyuluh tersebut agar kebutuhan informasi nelayan terpenuhi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan tenaga penyuluh dan koneksi internet yang tidak memadai masih menjadi permasalahan dalam pelayanan penyuluhan di Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan kondisi yang demikian, peran yang dapat dilakukan oleh penyuluh sangat terbatas, yaitu peran diseminasi informasi dan edukasi, namun kedua peran ini juga belum berjalan maksimal. Untuk membantu mengembangkan peran penyuluh dalam hal diseminasi informasi dan edukasi, penyuluh dapat memanfaatkan media yang ada, misalnya dengan menyediakan (membuat) website dan secara aktif memperbaharui kontennya, menyajikan informasi melalui perangkat TV yang diletakkan di ruang-ruang publik, menyajikan informasi dalam bentuk buletin atau poster, menyediakan layanan telepon dan SMS sebagai “contact center” bagi nelayan, dan membuat program e-learning.

 

Article Details

Section
Articles

References

Akbar, M. S. U., & Nour, M. S. (2013). ICT for Development (No. 2).

An Introduction to Agriculture and Agronomy. (2009). Retrieved from http://siteresources.worldbank.org/SCBEXTERNAL/Resources/Introduction_to_Agriculture_Statistics.pdf

Aphunu, A., & Atoma, C. N. (2011). Extent of Use of ICTs by Fish Farmers in Isoko Agricultural Zone of Delta State , Nigeria. Journal of Agricultural Extension, 15(1), 10–21. http://doi.org/http://dx.doi.org/10.4314/jae.v15i1.2

Davis, K. E. (2009). The Important Role of Extension Systems. Agriculture and Climate Change: An Agenda for Negotiation in Copenhagen, 29.

Egziabher, K. G., Mathijs, E., Gebrehiwot, K., & Bauer, H. (2013). The Economic Impact of a New Rural Extension Approach in Northern Ethiopia. Leuven, Belgium. Retrieved from http://ees.kuleuven.be/bioecon/

FAO. (2011). The State of Food and Agriculture. Rome: Food And Agriculture Organization Of The United Nations.

Golafshani, N. (2003). Understanding Reliability and Validity in Qualitative Research. The Qualitative Report Volume 8 Number 4 December 2003 p. 597-607 http://www.nova.edu/sss/QR/QR8-4/golafshani,pdf

Hovland, C. I., & Weiss, W. (n.d.). The Influence of Source Credilbility on Communication Effectiveness. Retrieved from http://synapse.princeton.edu/~sam/hovland_weiss_source-credibility-Public-Opinion-Quarterly-1951-52.pdf

Kolshus, K., Pastore, A., Treinen, S., & Van der Elstraeten, A. (2015). e-Agriculture 10 Year. Rome.

Mardikanto, T. (1998). Bunga Rampai Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Balai Pustaka

New Agriculturist. (2012). e-Krishok: Promoting ICTs to Farmers in Bangladesh. Dikutip dari http://www.new-ag.info/en/focus/focusItem.php?a=2779, diakses pada 24 Juli 2016.

Obinna, L. O., & Nzeakor, F. C. (2014). Improving Agricultural Extension Delivery Service Through the use of Information and Communication Technology in Abia State, Nigeria. ARPN Journal of Science and Technology, 4(1), 52–58.

Ogbe, F. G., & Odiba, J. Y. (2000). The Role of Extension in Fisheries Development Among Rural Communities, 42–46.

Ovwigho, B. O., Ifie, P. a, Ajobo, R. T., & Akor, E. I. (2009). The Availability and Use of Information Communication Technologies by Extension Agents in Delta Agricultural Development Project , Delta State Nigeria. Agricultural Economics, 27(3), 185–188.

Pusluhdaya KP. (2013). Pemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang Industrialisasi KP Sejumlah Masukan Pemikiran. Dikutip dari http://pusluh.kkp.go.id/arsip/c/427/?category_id=2, diakses pada tanggal 24 Juli 2016

----------------------. (2014). Simluh KP, Pelayanan Publik Database On-Line Sistem Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Dikutip dari http://pusluh.kkp.go.id/arsip/c/427/?category_id=2, diakses pada tanggal 24 Juli 2016

Salau, E. S., Lawee, a Y., Luka, G. E., & Bello, D. (2014). Adoption of improved fisheries technologies by fish farmers in southern agricultural zone of Nasarawa State , Nigeria. Journal of Agricultural Extension and Rural Development, 6(11), 339–346. http://doi.org/10.5897/JAERD13.0565

Salau, E. S., & Saingbe, N. D. (2008). Access and Utilization of Information and Communication Technologies (ICTs) Among Agricultural Researchers and Extension Workers in Selected Institutions in Nasarawa State of Nigeria. Production Agriculture and Technology Journal, 4(2), 1–11. Retrieved from www.patnsukjournal.com/currentissue

Sugiyono.(2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta

Umeogu, B. (2012). Source Credibility: A Philosophical Analysis. Open Journal of Philosophy, 2(2), 112–115. http://doi.org/10.4236/ojpp.2012.22017

UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

Wagemaker, J., Verkaik, J., Boortman, R., & Davids, F. (2013). Grow Mobile, Mobile Opportunities for Water Management and Food Security in Bangladesh.

Yakubu, D. H., Abubakar, B. Z., Atala, T. K., & Muhammed, A. (2013). Use of Information and Communication Technologies among Extension Agents In Kano State, Nigeria. Journal of Agricultural Extension, 17(1), 162–173.