FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN PENDERITA TB PADA PROGRAM “COMMUNITY TB CARE” AISYIYAH KOTA MAKASSAR
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan pengobatan penderita Tuberculosis (TB) pada program Community TB Care Aisyiyah Kota Makassar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan pengobatan penderita TB pada program Community TB Care Aisyiyah Kota Makassar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei cross sectional. Penelitian dilaksanakan selama bulan Februari-Mei 2018 di Kota Makassar. Penentuan sampel menggunakan teknik sensus terhadap seratus dua puluh delapan penderita TB yang masih terdaftar dalam proses pengobatan di program tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, studi dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diduga berpengaruh nyata terhadap tingkat kepatuhan pengobatan penderita TB meliputi karakteristik individu, persepsi penderita, komunikasi kesehatan, peran kader, dan dukungan sosial ekonomi. Sementara itu, faktor persepsi penderita mengenai TB, yang direfleksikan oleh indikator hambatan yang dirasakan dan efikasi diri, berpengaruh nyata terhadap kepatuhan pengobatan penderita TB.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Author (s) hold copyrights and retain copyrights of articles if the article is accepted for publishing.
- Author grant the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Public allowed to Share (copy and redistribute the material in any medium or format) and Adapt (remix, transform, and build upon the material) this journal article content.
References
Aditama, H.P., Aris, A. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Pasien TBC (Tuberkulosis) dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC yang Berobat di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan. Surya, Vol. 02 (XV). hal. 33-39
Archiopoli, A., Ginossar, T., Wilcox, B., Avila, M., Hill, R., & Oetzel, J. (2016). Factors of interpersonal communication and behavioral health on medication self-efficacy and medication Compliance. AIDS CARE, Vol. 28 (12) hal. 1-8.
Budiman, H. (2012). Analisis Pelaksanaan Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial dalam Pengendalian Tuberkulosis di Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2011. Jurnal. Prodi IKM Pascsarjana Universitas Andalas, hal. 1-24.
Erawatyningsih, E., Purwanta., Subekti, H. (2009). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 25 (3), hal. 117– 124.
Fahruda, A., Supardi, S., Budiningsih, N. (2002). Pemberian Makanan Tambahan Sebagai Upaya Peningkatan Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru Di Kotamadia Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol 18 (3), hal.123-130.
Ghozali, I.H. (2014). Structural Equation Modeling (Metode alternative Dengan Partial Least Squares (PLS). Semarang. Universitas Diponegoro.
Hannam, M. (2013). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Puskemas Bluto Sumenep.Wiraraja Medika, hal. 47-55
Horne, R. (2006). Compliance, Compliance, and Concordance: Implications for Asthma Treatment. SUPPLEMENT, Vol 130(1), hal. 65-72.
Kondoy, K.P.H., Rombot, D.V., Palandeng, H.M.F., & Fakasi, T. A. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Lima Puskesmas di Kota Manado. Komunitas dan Tropik, Vol 2(1), hal. 1-8.
Lailatushifah, F.N.S. (2009). Kepatuhan Pasien Yang Menderita Penyakit Kronis Dalam Mengkonsumsi Obat Harian. Insight, hal. 1-9. Fakultas Psikologi Universitas Mercua Buana Yogyakarta.
Malta, M., Petersen, L.M., Clair, S., Freitas, F., & Bastos, I.F. (2005). Compliance to antiretroviral therapy: a qualitative study with physicians from Rio de Janeiro, Brazil. Cad. Saúde Pública, Rio de Janeiro, Vol 21(5), hal. 1424-1432.
Munro, S.A., Lewin, S.A., Smith, H., Engel, M.E., Fretheim, A., & Volmink, J. (2007). Patient Compliance to tuberculosis treatment: A systematic review of qualitative research. PLoS Medicine, Vol 4(7), hal. 1230-1245.
Muturi N. 2007. The Interpersonal Communication Approach To Hiv/Aids Prevention Strategies And Challenges For Faith-Based Organizations. Journal Of Creative Communications, Vol 2(3), hal. 307–327.
Naidoo, P., Dick, J., Cooper, D. (2009). Exploring Tuberculosis Patients’ Compliance to Treatment Regimens and Prevention Programs at a Public Health Site. Qualitative Health Research, Vol 19 (1), hal. 55-70.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi Jakarta: Rineka Cipta.
Panduan Nasional Replikasi Program Community TB care. (2014). http://www.tbcareaisyiyah.org/, 20 Juni 2016.
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. (2014). Kementrian Kesehatan RI.
Peltzer, K., Pengpid, S. (2015). Predictors of Non-Compliance to Anti-Tuberculosis Medication in Tuberculosis Patients in Thailand. Journal of Human Ecology, Vol 52 (1,2), hal. 26-31.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. (2016). Kementrian Kesehatan RI.
Permatasari, A. (2005). Pemberantasan penyakit TB paru dan strategi DOTS. e-USU Repository: Universitas Sumatera Utara.
Profil Kesehatan Indonesia. (2015). Kementrian Kesehatan RI.
Syarah, M.M., Sarwoprasodjo, S., Lumintang, W.E.R. (2014). Peran Komunikasi Kesehatan Pada Kalangan Masyarakat Miskin. Makara Hubs-Asia, Vol 18 (2), hal. 149-158.
Tola, H.H., Tol, A., Shojaeizadeh, D., & Garmaroudi, G. (2015). Tuberculosis Treatment Non-Compliance And Lost To Follow Up Among Tb Patients With Or Without Hiv In Developing Countries: A Systematic Review. Iran J Public Health, Vol 41 (1), hal.1-11.
Ullah, Z.N.A., Newell, N.J., Ahmed, U.J., Hyder, M.K.A., & Islam, A. (2006). Government–Ngo Collaboration: The Case Of Tuberculosis Control In Banglades. Health Policy Plan, Vol 21 (2), hal. 143-155.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development. (2015). United Nations. https://sustainabledevelopment.un.org/
Upah Minimun Provensi (2018). Humas Provensi Sulawesi Selatan, humas.sulselprov.go.id, 17 September 2018.
van den Boogaard, J., Msoka, E., Homfray, M., Kibiki, G. S., Heldens, J. J., Felling, A. J., & Aarnoutse, R. E. (2012). An exploration of patient perceptions of Compliance to tuberculosis treatment in Tanzania. Qualitative health research, Vol 22(6), hal. 835-845.
Wibowo, A. (2014). Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Widjanarko, B., Gompelman, M., Dijkers, M., & van der Werf, M.J. (2009). Factors that influence treatment Compliance of tuberculosis patients living in Java, Indonesia. Patient Preference and Compliance, Vol (3), hal. 231–238.