PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DI PERBATASAN ANTAR NEGARA

Main Article Content

syf aminah
nfn Sumardjo
Irwan Abdullah

Abstract

Masyarakat perbatasan antarnegara sering ditemukan berada pada kategori daerah tertinggal yang rawan kemiskinan. Komunikasi pembangunan berpotensi menjadi sarana membangun komitmen atas dasar kepentingan bersama, sehingga dapat meningkatkan peran aktif masyarakat dan sekaligus merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan di desa Temajuk, perbatasan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dengan Malaysia. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dengan klaster dusun. Sampel penelitian berjumlah dua ratus tiga puluh enam  orang sesuai ketentuan uji statistik. Tujuannya adalah untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat pesisir terhadap komunikasi pembangunan dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam komunikasi pembangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat partisipasi masyarakat dalam komunikasi pembangunan ternyata rendah, (2) faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam komunikasi pembangunan antara lain: karakteristik individu, lingkungan sosial, intervensi pemerintah dan dukungan infrastruktur.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

syf aminah, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

References

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah MYH, Bakar NRA, Sulehan J, Awang A.H, & Liu O.P. (2011). Communication and Community Development at Rural Levels: Sharing Experiences between Indonesia and Malaysia. Malaysian. Jurnal Melayu, (6) : Hal 227-237.

Andi A.M , Supratomo, & Iqbal S. (2015). Analisis Komunikasi Partisipatif Masyarakat Pada Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa Resapan Banjir Di Danau Tempe Kabupaten Wajo. Jurnal Komunikasi KAREBA, Vol. 4 (3): Hal 226 - 238

Bappeda Kabupaten Sambas. (2016). Profil Kabupaten Sambas 2016. Sambas: Bappeda Kabupaten Sambas.

Bappenas. (2015). Laporan Akhir Koordinasi Strategis Kawasan Strategis Nasional (KSN), Perencanaan Program Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu, Kawasan Perdangangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Kawasan Perbatasan. Jakarta: Bappenas

Effendi B. (2002). Pembangunan Daerah Otonom Berkeadilan. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, Uhaindo Media dan Offset.

Inagaki N. (2007). Communicating the Impact of Communication for Development Recent Trends in Empirical Research. Washington, U.S.A: The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank.

Kheerajit C & Flor A.G. (2013). Participatory Development Communication for Natural Resources Management in Ratchaburi Province, Thailand. Elsevier. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 103: Hal 703 – 709.

Mikkelsen B. (1999). Metode Penelitian Partisiparoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan. Penerjemah Mathoes Nalle. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Msibi F & Penzhorn C. (2010). Participatory Communication for Local Government in South Africa : A Study of the Kungwini Loca Municipality. Article Information Development. 26 (3): Hal 225-236. South Africa: Sage Publications.

Muchtar K. (2016). Penerapan Komunikasi Partisipatif Pada Pembangunan Di Indonesia. Jurnal Makna, Vol 1. No. 1: Hal 20 -32.

Purba J. (2005). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta (ID) : Yayasan Obor Indonesia.

Rogers EM. (1976). Communication in Organization. New York (US) : The Free Press.

Rogers EM. (Ed.) (1989). Komunikasi dan Pembangunan. Perspektif Kritis. Penerjemah Dasmar Nurdin. Jakarta (ID) : Penerbit LP3ES.

Servaes J & Malikhao P. (2016). Communication is essential for global impact. Elsevier. Procedia Engineering, 159: Hal 316 – 321.

Sevilla G, Consuelo. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah Alimuddin Tuwu. Jakarta: UI Press.

Skorobogatova O, Kuzmina I, Merlino . (2017). Transport Infrastructure Development Performance. Elsevier. Procedia Engineering 178. 2017 : Hal 319 – 329.

Sulistiani I, Sumardjo, Ninuk P, Basita G.S. (2017). Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Energi Sosial Masyarakat Di Papua. Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan), Vol. 18 (1), hal. 43-56.

Sumardjo. (1999). Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani (kasus di Propinsi Jawa Barat). [Disertasi]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Sumardjo. (2010). Penyuluhan Menuju Pengembangan Kapital Manusia dan Kapital Sosial dalam Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat. Orasi Ilmiah Guru Besar dalam Rangka Dies Natalis IPB ke-47.

Sutaat. (2012). Social Empowerment In Border Area ; Study of problems, needs and Resources in Jagoi village, District Jagoi Babang, Municipality Bengkayang, West Kalimantan. Jurnal Sosiokonsepsia. Vol. 17 (1): Hal 52 – 71.

Tamba M. (2007). Kebutuhan Informasi Pertanian dan aksesnya bagi Petani Sayuran: Pengembangan Model Penyediaan Informasi Pertanian dalam Pemberdayaan Petani, Kasus di Provinsi Jawa Barat. [Disertasi]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Wahyudi AR dan Suyandari D. (2014). Kumpulan Data Infografik dan Pemukinan dalam Kawasan Perbatasan. Jakarta: Pusat Kajian Strategis Kementrian Pekerjaan Umum.