IMPLEMENTASI DESA BROADBAND TERPADU (Studi pada Enam Desa Penerima Program Desa Broadband Terpadu di Daerah Perbatasan)

Main Article Content

Meilinia Diakonia Ginting

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Desa Broadband Terpadu (DBT) pada desa penerima program layanan serta kendala-kendala dalam implementasi DBT. Penelitian ini dilakukan di enam desa yaitu desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau; Kadur, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis; Tanah Merah, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau; Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau; Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Belakang Padang, Provinsi Kepulauan Riau; Kampung Hilir, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui FGD, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi DBT umumnya belum berjalan secara optimal. Adapun kendala dalam implementasi DBT adalah koneksi internet yang lambat, lokasi DBT yang kurang strategis, aplikasi yang belum menyentuh kegiatan bisnis masyarakat (less attractiveness), terbatasnya ketersediaan listrik, terbatasnya layanan servis, belum adanya juknis dan juklak dalam pelaksanaan DBT, kurangnya sosialisasi dari pemerintah pusat maupun desa mengenai program DBT, keterbatasan SDM dalam pengelolaan maupun pemanfaatan, masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang teknologi informasi (less awareness), belum adanya program yang terstruktur dan sistematis untuk mendukung pemanfaatan, serta terbatasnya dukungan pemerintah desa dan kabupaten.

Article Details

Section
Articles