Opini Publik Terhadap Kasus “KPK Lawan Polisi” dalam Media Sosial Twitter

Main Article Content

Christiany Juditha

Abstract

Saat ini kebebasan berpendapat semakin terbuka. Apalagi sejak media sosial mulai ramai digunakan. Pendapat apapun dapat dengan mudah dan cepat disampaikan oleh penggunanya melalui media sosial. Kasus KPK versus Polisi merupakan kasus yang paling banyak mendapat tanggapan dari masyarakat salah satunya melalui media sosial Twitter. Dalam waktu beberapa hari saja, opini yang terbentuk adalah KPK berada diposisi yang benar, sementara polisi berada diposisi yang salah. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana opini publik tersebut terbentuk. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isi tweet/status dengan hashtag #saveKPK dan #saveindonesia mayoritas mendukung kinerja KPK dan tidak mendukung insitusi Polri. Isi pesan tweet juga banyak yang tidak mendukung kinerja presiden SBY dengan mempertanyakan keberadaan presiden disaat-saat perseteruan antara KPK vs Polisi itu sedang berlangsung. Opini-opini pribadi pada Twitter ini dengan cepat saling pempengaruhi satu sama lain sehingga dapat membentuk satu kesamaan opini yang menggiring opini pribadi menjadi opini publik.

Article Details

Section
Informatics

References

Sudibyo, A. (2012). Jurnalisme Warga. Kompas 13 Oktober 2012.

Blumer, H. (1967). Interactionism. New Jersey : Prentice-Hall. 9.

Darajati, Z. K. (2013). Gerakan Sosial Mahasiswa Komunikasi FISIP Universitas Airlangga Pada Ruang Publik Facebook. Jurnal Media Komunitas Volume : 2 - No. 1 Terbit : 1 2013. http:// journal. unair.ac.id/ filerPDF / abstrak_4705135_ tpjua.pdf. akses 16 Juli 2014.

Deller, R. (2011). Twittering on: Audience research and participation using Twitter. Participaions Journal of Audience & Reception Studies, Vol. 8 Issue 1 (May 2011). http://www.participations.org/Volume%208/Issue%201/deller.htm, akses 16 Juli 2014.

Effendy, O. U. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bhakti. 35.

Elcom. (2010). Twitter Best Social Networking. Yogyakarta : Penerbit Andi. 1.

Huberman, B. A., Wu, F. (2007). Novelty and collective attention. Proceedings of the National. 20.

Hidayat, R. (2011) Media Sosial Sebagai Alat Pembentuk Opini. http://www.ridwanhidayat.com/2011/02/media-sosial-sebagai-alat-pembentuk.html, diakses 28 Agustus 2013.

Holsti, O. R. (1969). Content Analysis for the Social Science and Humanitiens. Massachusetts : Addison-Wesley Publishing. 28.

Husni, A. C. (2013). Opini Publik di Media Sosial Twitter. (Analisis Isi Opini Kekerasan Seksual Pada Anak). http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/7324/pdf?sequence=1, akses 16 Juli 2014.

Kompas.com. (2012). Jurnalisme Warga Perlu etika. http://nasional.kompas.com/read/2010/04/12/1724043/Jurnalisme.Warga.Tetap.Perlu.Etika, diakses 28 Agustus 2013.

Merdeka.com. (2012) Perseteruan Panas KPK vs Polisi di 2012. http://www.merdeka.com/peristiwa/perseteruan-panas-kpk-vs-polri-di-2012.html, diakses 5 September 2013.

O'reilly, T. dan Milstein, S. (2009) The Twitter Book. http://books.google.co.id/books?id=kHRvB9pp1RwC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false, akses 4 September 2013.

Sandi, A. (2012). Analisis Isi Opini Followers Akun Twitter @Interclubindo, 2012. akses 4 September 2013. 1.

Sunni, I., Widyantoro, D.H. (2012). Analisis Sentimen dan Ekstraksi Topik Penentu Sentimen pada Opini Terhadap Tokoh Publik di Jejaring Sosial. Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung Bidang Teknik Elektro dan Informatika. Volume 1, Number 2, Juli 2012. 4.

Susanto, Astrid, S. (1975). Pendapat Umum. Bandung : Bina Cipta.156.

Xiong, Fei dan Liu, Y. (2014). How Twitter Shapes Public Opinion. Journal Chaos. AIP. Cahaos An Interdisciplinary Journal of Nonlinier Science. http://www.aip.org/ publishing /journal-highlights/how-twitter-shapes-public-opinion, akses 16 Juli 2014