Pendidikan dan Hiburan dalam Drama Radio Pendidikan (Analisis Isi Naskah Drama Radio “Generasi Edu”)

Main Article Content

Mariana Susanti

Abstract

Fenomena perkelahian antarpelajar melatarbelakangi munculnya kebijakan nasional pendidikan karakter pada 2010. Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP) mengambil peranan mengkampanyekan nilai-nilai pendidikan karakter dalam bentuk seri drama radio “Generasi Edu”. Meski dianggap terlalu bermuatan pendidikan, namun konten audio yang dikembangkan BPMRP dicampur dengan unsur informasi dan hiburan agar dapat diterima oleh semua kalangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi terhadap naskah drama “Generasi Edu” untuk mengetahui unsur hiburan dan pendidikan yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur hiburan lebih mendominasi program dibandingkan unsur pendidikan. Oleh sebab itu, drama radio “Generasi Edu” dapat mengenai target sasaran anak muda usia 12-18 tahun karena tidak berkesan menggurui.

Article Details

Section
Communication

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.

Brown, W.J. (2012). Promoting Health through Entertainment-Education Media: Theory and Practice. dalam The Handbook of Global Health Communication. Rafael Obregon dan Silvio Waisbord (Eds). West Sussex, UK: John Wiley & Sons, Inc.

Burull, J.R. (1966). Radio Drama: A Technique of Adult Education. Disertasi Doktoral di Universitas Wisconsin. Ann Arbor, MI: ProQuest.

de Fossard, E. (1996). How to Write a Radio Serial Drama for Social Development: A Script Writer‟s Manual. John Hopkins Center for Communication Programs dengan dukungan USAID.

Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Harker Research. (2011). Radio‟s Future: Listeners and Content.http://www.rab.com/public/reports/HarkerRadioShowFinal-Presentation.pdf diakses pada tanggal 26 Februari 2015.

Kawooya, T. (2013). One Sound Bite at a Time: Examining the Discourse of the Representation of People Living with HIV/AIDS on an Entertainment-Education Drama RockPoint 256. Tesis Master di Universitas Ottawa. Ann Arbor, MI: ProQuest.

Kuwado, F. J. (2012). Pelajar Tewas Sia-sia Karena Tawuran. Kompas 21 Desember 2012 http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82.Pelajar.Tewas.Siasia.karena.Tawuran

Ofcom. (2013). Radio: The Listener‟s Perspective. http://stakeholders.ofcom.org.uk/binaries/research/radio-research/ressearch-findings13/listeners-perspective.pdf diakses pada 26 Februari 2014.

Patel, D.S. (2002). Changing Health Knowledge, Attitudes, and Behavioral Intentions: An Analysis of How Much Educational Content should be Inserted into an Entertainment-Education Program. Disertasi Doktoral di Michigan State University. Ann Arbor, MI: ProQuest.

Peirce, L.M. (2011). Botswana‟s Makgabaneng: An Audience Reception Study of an Edutainment Drama. Disertasi Doktoral di Scripps College of Communication of Ohio University. Ann Arbor, MI: ProQuest.

Singhal, A., & Rogers, E.M. (2004). The Status of Entertainment-Education Worldwide. dalam Entertainment-Educations and Social Change: History, Research, and Practice. A. Singhal, M.J. Cody., E.M. Rogers & M. Sabido (Eds). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Sungkono. (1999). Pengembangan Media Audio. Yogyakarta: FIP UNY.

Teichmann, J. (2008). Anecdotes Can Tell Stories – How? And What is Good and What is Bad about Such Stories .Munich, Jerman.Miarso

Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.