Identifikasi Publik Berdasarkan Persepsi Situasional pada Isu Seputar Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 pada Publik Kota Malang

Main Article Content

Amelia Magdalena
Rachmat Kriyantono
Bayu Indra Pratama

Abstract

Isu menjadi titik awal munculnya sebuah krisis terutama bagi pemerintah karena dapat membentuk persepsi negatif dari masyarakat bila tidak sesegera mungkin diberi tindakan. Jika isu tersebut gagal diantisipasi dapat menimbulkan sebuah krisis yang dapat merugikan pihak terkait yang dalam hal ini adalah pemerintah. Public relations atau humas diharapkan dapat mengobservasi alur opini publik terhadap sebuah isu dan memanfaatkan isu tersebut guna meningkatkan reputasi dengan cara menciptakan sebuah perencanaan program yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi situasional, mengidentifikasi dan membuat kategori publik di kota Malang terhadap isu-isu terkait pemilihan umum presiden tahun 2014 menggunakan Situational Theory of the Publics (STP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis isi dan survei. Metode analisis isi merupakan metode pendahuluan untuk menentukan topik isu-isu seputar pemilihan umum presiden tahun 2014 yang sedang menjadi sorotan di koran Jawa Pos selama bulan April sampai Juni 2014 yang digunakan untuk variabel pertanyaan di kuesioner. Metode survei yang berfokus pada deskripsi varibel persepsi situasional dengan kuesioner sebagai alat instrumennya dan kemudian dipaparkan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menemukan bahwa tipe persepsi situasional dari publik kota Malang adalah problem-facing behavior.

Article Details

Section
Communication

References

Eriyanto. (2011). Analisis Wacana, Pengantar Analisis Isi Media. Yogyakarta: LKIS

Illia L., Lurati, F. dan Casalaz, R. (2013). Situational Theory of Publics: Exploring a Cultural Ethnocentric Bias. Journal of Public Relations Research, 25, 93-122

Jaques, T. (2007). Issue Management and Crisis Management: an Integrated Non-Linear, Relational Construct. Public Relation Review, 33(2), 147-157.

Kriyantono, R. (2012a). Public Relation & Crisis Management: Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Kriyantono, R. (2012b). The Situasional Theory of The Publics in an Ethnography Research: Identifying Public Response to Crisis Management. International Journal of Business and Social Science, 20(3), 124-132.

Kriyantono, R. (2014). Teori Public Relations Perspektif Barat & Lokal: Aplikasi Penelitian dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media

Lee, S., & Rodriguez, L. (2008). Four Publics of Anti-Bioterrorism Information Campaigns: a Test of The Situational Theory. Public Relations Review, 34, 60-62.

Nadziroh, L. (2014). Kerja Keras, Ciptakan Tren, Terus Fokus Pada Produk. Radar Surabaya. Diakses dari http://radarsurabaya.com/special/2014WOW/3.pdf

Ruslan, R. (2006). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan Aplikasi. Raja Grafindo Persada.

Sriramesh, K., Moghan, S., & Wei, D. L. (2007). The Situational Theory of Publics in Different Cultural Setting: Consumer Publics in Singapore. Journal of Public Relation, 19, 307-332.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suradinata, E. (2002). Manajemen Pemerintahan dalam Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Vicodata

Voss, J. (2009). An Empirical Analysis of Public Perception of Reclaimed Water Applying The Situational Theory of Publics (Graduate School Dissertation, University of South Florida, 2009). Diakses dari http://scholarcommons.usf.edu/etd/72