Tradisi dan Kepercayaan: Eksplorasi Komunikasi Ritual dalam Merajut Kerukunan Komunitas Bugis Towani Tolotang Sulawesi Selatan, Indonesia
Bilah Samping Artikel
Read Counter : 132
Download : 65
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman komunikasi ritual dalam merajut kerukunan komunitas Bugis Towani Tolotang di Amparita Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Komunitas Bugis Towani Tolotang memiliki berbagai tradisi lokal dan kepercayaan mengenai kepedulian sosial, kekeluargaan, keberagaman, kebersamaan, dan kesetaraan sebagai identitas solidaritas yang diwujudkan dalam merajut kerukunan dengan hubungan harmonis. Data diperoleh secara kualitatif melalui beberapa wawancara percakapan informal melalui proses komunikasi ritual (Tallotte, 2018) berdasarkan teori ritual (Turner 1962, 1969), dan fenomenologi (Schutz, 1972). Artikel terfokus pada pengalaman komunitas Bugis Towani Tolotang yang merupakan sekelompok komunitas dengan kepercayaan menyembah Tuhan Dewata Seuwae. Bugis Towani Tolotang mengkonstruksi komunikasi ritual sebagai tradisi lokal secara simbol tersendiri dan dianggap mempunyai makna, di antaranya makna persembahan, permohonan, dan harapan. Makna tersebut dihasilkan dari proses komunikasi interpretasi subjektif ritual gotong-royong, perkawinan, sipulung, mappenre inanre, dan tudang sipulung. Artikel ini berkontribusi untuk mewujudkan hubungan harmonis komunitas melalui pembahasan pencarian makna ritual Bugis Towani Tolotang dengan harapan dapat hidup bersama secara damai dalam ikatan kekerabatan. Penguatan solidaritas sangat penting karena membentuk ikatan kekeluargaan dan kebersamaan. Kontribusi ini menawarkan peluang akomodasi tradisional dan cara membentuk ikatan kekerabatan.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Arvianto, Faizal., & Kharisma, G.I. (2021). Budaya dan kearifan lokal kerajaan insana di dataran Timor. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(1), 117-137. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i1.28540
Bamat, T., Nell, B., Myla, L., & Atalia, O. (2017). Interreligious action for peace: Studies in Muslim-Christian cooperation. Catholic Relief Services.
Blumer, H. (1986). Symbolic interactionism: perspective and method. Upper Saddle River: Prentice Hall.
Broad, G. M. (2013). Ritual communication and use value: The south central farm and the political economy of place. Communication, Culture and Critique, 6, 20–40. https://doi.org/10.1111/cccr.12003
Carey, J. W. (1999). Communication as culture: essays on media and society. New York: Routledge.
Chou, C. Y., & Soe-Tsyr, Y. (2015). Service-driven social community and its relation to well-being. The Service Industries Journal, 35(7–8), 368–387. https://doi.org/10. 1080/02642069.2015.1015520
Faulkner, C. L. (2017). Identity change among ethno-religious border crossers: The case of the former Amish. Review of Religious research, 59, 447–470. https://doi.org/10.1007/s13644-017-0309-2
Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures. Basic Book.
Geiger, N., Swim, J. K., & Glenna, L. (2019). Spread the green word: A social community perspective into environmentally sustainable behavior. Environment and Behavior, 51(5), 561–589. https://doi.org/10.1177/0013916518812925
Glock, C. Y. (1962). On the study of religious commitment. Religious Education, 57(S4), 98–110. https://doi.org/10.1080/003440862057S407
Goitom, M. (2016). Living in our own world: Parental influence on the identity development of secondgeneration Ethiopian and Eritrean youth during their formative years. Journal of International Migration and Integration, 17(4), 1163–1180. https://doi.org/10.1007/s12134-015-0462-9
Hayes, D. L. (2021). Foster, Elizabeth. African Catholic: Decolonization and the transformation of the church. The Journal of Religion, 101(3), 404–405. https://doi.org/10.1086/714142
Irta, Sulastri., Sulaeman, S., Hakim, U. F. R., Zakirman., Novarisa, G., & Ridwan, M. (2022). The dramaturgy communication of beggars in an Indonesia Market. Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities, 30(3), 1299–1317. https://doi.org/10.47836/pjssh.30.3.20
Kapferer, B. (2019a). Victor Turner and the ritual process. Anthropology Today, 35(3), 1–2. https://doi.org/10.1111/1467-8322.12502
Knowlton, T. W. (2015). Inscribing the miraculous place: Writing and ritual communication in the chapel of a Guatemalan popular saint. Journal of Linguistic Anthropology, 25(3), 239–255. https://doi.org/10.1111/jola.12100
Lattu, I. Y. M. (2019). Mutual transformation in the early histories of Christianity and Islam. Qudus International. Journal of Islamic Studies, 7(1), 1–23. https://doi.org/10. 21043/qijis.v7i1.4252
Maupin, J. N. (2015). Shifting identities. Annals of Anthropological Practice, 39(1), 73–88. https://doi.org/10.1111/napa.12065
Mensah, E. O., Silva, E. A., Inyabri, I. T. (2020). An ethnopragmatic study of libation rituals among the kiong-speaking Okoyong people in Southeastern Nigeria. Journal of Anthropological Research, 76(3), 347–366. https://doi.org/10.1086/709801
Merleau, P. M. (2007). The Merleau-Ponty reader. In T. Toadvine & L. Lawlor (Eds.), Northwestern university studies in phenomenology and existential philosophy. Northwestern University Press.
Middleton, J. (1967). Myth and cosmos: Readings in methodology and symbolism. Natural History Press.
Ridwan, M., Toisuta, H., Yanlua, M., Sulaeman, S., & Salam, N. (2020). The abda’u ritual: Ethnographic communication study of Tulehu society in the Moluccas, Indonesia. International Journal of Criminology and Sociology, 9, 709–722. https://doi.org/10.6000/1929-4409.2020.09.67
Riezali, C., Hermanu, J., & Susanto. (2018). Konstruksi Makna Tradisi Peusijuek dalam Budaya Aceh. Jurnal Antroplogi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20 (2), 145-155. https://doi.org/10.25077/jantro.v20.n2.p145-155.2018
Salvatore, S. (2019). Beyond the meaning given. The meaning as explanandum. International Psychological and Behavioral Science, 53, 632–643. https://doi.org/10.1007/s12124-019-9472-z
Selkrig, M. (2011). Learning about ourselves from others: transformation of artists’ identities through community-based arts practice. International Journal of Lifelong Education, 30(5), 577–589. https://doi.org/10.1080/02601370.2011.5708757
Syahrun., Umanailo, M.C.B., Halim., & Alias. (2023). Kearifan lokal mecula haroano laa dan mewuhia limano bhisa sebagai perwujudan kohesi sosial. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 12(3), 487-497. https://doi.org/10.23887/jish.v12i3.66633
Sulaeman, S., Mahriani, R., & Nurdin, A. (2019). Komunikasi Tradisi Abdau pada Prosesi Hewan Qurban Adat Tulehu Maluku. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 13(2), 201-2018. https://doi.org/10.24090/komunika.v13i2.2067
Sulaeman., Malawat, M., & Darma. Konstruksi makna bakupukul manyapu bagi masyarakat Mamala Maluku. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 21(1), 61-72. https://doi.org/10.25077/jantro.v21.n1.p61-72.2019
Sulaeman, S., Kamaruzzaman, K., & Malawat, M. (2020). The ma’atenu communication rituals of Pelauw Muslims community. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 32(4), 426–441. https://doi.org/10. 20473/mkp.V32I4 2019.426-441
Tasleem, Z., Mohd, N. A., & Nor, A. Z. A. (2020). Examining the housing experiences in Malaysia: A qualitative research on Pakistani immigrant Labours. Journal of International Migration and Integration, 21, 241–251. https://doi.org/10.1007/s12134-019-00723-7
Toomey, A., Tenzin, D., & Ting-Toomey, S. (2020). Bicultural identity negotiation, conflicts, and intergroup communication strategies. Journal of Intercultural Communication Research, 42(2), 112–134. https://doi.org/10.1080/17475759.2013.785973
Toth, J. (2016). Review of three books on the Muslim Brotherhood in Egypt. Contemporary Islam, 10(1), 123–169. https://doi.org/10.1007/s11562-015-0337-z
Toulson, R. E. (2012). Ritual vicissitudes: The uncertainties of Singaporean suicide rites. Cult Med Psychiatry, 36, 372–390. https://doi.org/10.1007/s11013-012-9254-2
Turner, V. (1962). Themes in the symbolism of Ndemdu hunting ritual. Anthropological Quarterly, 35(2), 37–57. https://doi.org/10.2307/33170 03
Turner, V. (1969). The ritual process: Structure and anti- structure. Cornel University Press.
Varisco, D. M. (2014). Review essay: Recent ethnography on contemporary Muslims. Contemporary Islam, 9(3), 375–379. https://doi.org/10.1007/s11562-014-0300-4
Woodward, M. (2010). Tropes of the crusades in Indonesian Muslim discourse. Contemporary Islam, 4, 311–330. https://doi.org/10.1007/s11562-010-0124-9
Zurlo, G. A. (2021). Review of fertility and faith: The demographic revolution and the transformation of world religions by Philip Jenkins. Review of Religious Research. https://doi.org/10.1007/s13644-021-00470-1