EDUKASI KEMITRAAN AJI, GOOGLE NEWS INITIATIVE, DAN INTERNEWS DALAM PENCEGAHAN INFORMASI HOAKS
Main Article Content
Abstract
Hoaks adalah informasi salah yang sengaja disebarkan sebagai sebuah kebenaran atau fakta. Hoaks menyebar melalui beragam platform percakapan di dunia maya. Tidak seperti media massa yang menyebarkan informasi melalui proses gatekeeping, media sosial tidak melewati proses yang sama. Akibatnya, ribuan informasi menyebar dengan cepat. Hoaks juga dapat tersebar melalui media massa. Jurnalis sebagai ujung tombak penyebaran informasi dan khalayak yang mengonsumsi informasi tersebut harus mampu berpikir kritis agar dapat membedakan hoaks dengan fakta yang benar. Upaya penangkalan informasi hoaks yang semakin masif dapat lebih efektif dilakukan melalui program kemitraan, yakni menyelenggarakan pelatihan bagi para jurnalis dan workshop untuk masyarakat nonjurnalis, seperti yang dilakukan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerja sama dengan Google News Initiative dan Internews. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan pengumpulan data primer melalui unstructured in-depth interview terkait kemitraan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis edukasi berbasis kemitraan sebagai upaya pencegahan informasi hoaks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan dalam penangkalan informasi hoaks menciptakan sinergi baru sehingga tujuan dapat tercapai dengan lebih tepat. Media massa perlu lebih kritis dan berhati-hati saat mendapatkan informasi berupa foto dan video dengan melakukan verifikasi menggunakan beragam tools, salah satunya yang tersedia di Google.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Author (s) hold copyrights and retain copyrights of articles if the article is accepted for publishing.
- Author grant the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Public allowed to Share (copy and redistribute the material in any medium or format) and Adapt (remix, transform, and build upon the material) this journal article content.
References
Amal Nur Ngazis. (Rabu, 27 Juni 2018). Google Ikut 'Main' di Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019. Diakses pada tanggal 8 November 2018, dari https://www.viva.co.id/digital/digilife/1048350-google-ikut-main-di-pilkada-serentak-2018-dan-pilpres-2019 – Diakses: 8 November 2018
Bhaskaran, H., Mishra, H., Nair, P. (2017). Contextualizing Fake News in Post-truth Era: Journalism Education in India. Asia Pacific Media Educator, 27(1), 41-50. DOI: 10.1177/1326365X17702277
CCF National Resource Center dengan asistensi dari Mark Publow. (2010). Partnerships: Frameworks for Working Together. Buku panduan.
Fallis, D. (2015). What Is Disinformation?. Library Trends, Vol. 63, No. 3, 401–426. Diakses pada tanggal 15 November 2018, dari https://www.ideals.illinois.edu/bitstream/handle/2142/89818/63.3.fallis.pdf?sequence=2
Fitzpatrick, N. (2018). Media Manipulation 2.0: The Impact of Social Media on News, Competition, and Accuracy. Athens Journal of Mass Media and Communications, Vol. 4 (1), 45-61. Diakses pada tanggal 23 Juni 2018, dari https://www.athensjournals.gr/media/2018-4-1-3-Fitzpatrick.pdf - media manipulation 2.0
Gunawan, M. K., Wijaya, A., Salma., & Idrus A. H. (2018). Handling of Hoax Messages from the Legal Perspective: A Comparative Study between Indonesia and Singapore. International Journal of Global Community, Volume I (2) July, 2018, 125-140. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari http://journal.riksawan.com/index.php/IJGC/article/download/23/17
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan dalam Menganalisis Informasi Palsu (Hoax) di Media Sosial. Jurnal Pemikiran Sosiologi, Volume 4 No. 2, 142-164. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari https://jurnal.ugm.ac.id/jps/article/download/28586/pdf
Kamil, M. (2006). Strategi Kemitraan Dalam Membangun PNF Melalui Pemberdayaan Masyarakat (Model, keunggulan dan kelemahan). Diakses pada tanggal 8 November 2018, dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196111091987031001-MUSTOFA_KAMIL/Kemitraan_strategi.pdf
Martens, B., Aguiar, L., Gomez-Herrera, E., dan Mueller-Langer, F. (2018). The digital transformation of news media and the rise of disinformation and fake news - An economic perspective; Digital Economy Working Paper 2018-02; JRC Technical Reports. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2018, dari https://ec.europa.eu/jrc/communities/sites/jrccties/files/dewp_201802_digital_transformation_of_news_media_and_the_rise_of_fake_news_final_180418.pdf
Masyarakat Telematika Indonesia. (13 Februari 2017). Hasil survei MASTEL Tentang Wabah Hoax Nasional. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2018, dari https://www.bkkbn.go.id/po-content/uploads/Infografis_Hasil_Survey_MASTEL_tentang_Wabah_Hoax_Nasional.pdf
Muhtadiah, D. ––––. Peran Jurnalisme Profetik Menghadapi Hoax. Hal. 36-55. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tabligh/article/download/4701/4252
Neuman, W. Lawrence. (2014). Qualitative and Quantitative Approaches. 7th Edition. Essex: Pearson Education Limited.
Nugroho, S. E. (2017). Upaya Masyarakat Anti Fitnah Indonesia Mengembalikan Jatidiri Bangsa dengan Gerakan Anti Hoax. Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia: Vol. 2, No. 1, 2017, 1-4. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari http://proceedings.psikologi.uhamka.ac.id/index.php/prosiding/article/viewFile/231/2
Pine, R. (2002). Private and Public Sector Partnership in Tourism Development. Chapter & Papers based on the Proceeding of the East Asia Inter-Regional Tourism Forum 2003. Wiendu Nuryanti & Won-Gyu Hwang (Ed). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pramanda, A. Y., Muchtarom, M., Rima., Hartanto. (2018). Penguatan Etika Digital Pada Siswa Untuk Menanggulangi Penyebaran Berita Bohong (Hoax) Di Media Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. PAEDAGOGIA Jurnal Penelitian Pendidikan: Vol. 21 No. 2, Agustus 2018, 1-13. DOI: 10.20961/paedagogia.v21i2.23922
Prasetyo, Y. A. (2017). Profesional, Abal-Abal, dan Hoax. Jurnal Dewan Pers, edisi 14, 11-20.
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Pengguna Dan Informasi Hoax Di Media Sosial. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.5 (1), 58-70. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jmdk/article/download/1342/933
Rochmanuddin. (7 Januari 2017). Darimana Asal Usul Hoax? Diakses 17 November 2018, dari https://www.liputan6.com/news/read/2820443/darimana-asal-usul-hoax
Saputro, G. E., Haryadi, T. (2018). Edukasi Kampanye Anti Hoax Melalui Komik Strip. Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan: Vol. 03 No. 02, September 2018, 94-111. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari http://journals.telkomuniversity.ac.id/demandia/article/download/1550/884
Siswoko, K. H. (2017). Kebijakan Pemerintah Menangkal Penyebaran Berita Palsu atau ‘Hoax’. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni: Vol. 1, No. 1, April 2017, 13-19. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari https://journal.untar.ac.id/index.php/jmishumsen/article/download/330/272
Tio, Rachmadin Ismail, Ardhana Pragota. (1 June 2017). Sejarah Hoaks dan Andilnya dari Masa ke Masa. Diakses pada tanggal 17 November 2018, dari https://kumparan.com/@kumparantech/sejarah-hoaks-dan-andilnya-dari-masa-ke-masa
Tuten, T. L., Urban, D. J. (2001). An Expanded Model of Business-to-Business Partnership Formation and Success. Industrial Marketing Management: 30, 2001, 149–164. Elsevier Science Inc. Diakses pada tanggal 8 November 2018, dari https://pdfs.semanticscholar.org/d38c/cb103f2dd891c780e763122eb1710da53e4b.pdf
Yin, Robert K. (2009). Case Study Research: Design and Methods. 4th Edition. California: Sage Publications Inc.
Yuliarti, M. S. (2018). Hoax and New Media: Content Analysis of News About Hoax in www.viva.co.id. Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of Communication: Jilid 34 (3), 2018, 258-270. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2018-3403-15
Zannettou, S., Sirivianos, M., Blackburnz, J., Kourtellis, N. (2018). The Web of False Information: Rumors, Fake News, Hoaxes, Clickbait, and Various Other Shenanigans. Diakses pada tanggal 16 November 2018, dari https://www.researchgate.net/publication/324419031_The_Web_of_False_Information_Rumors_Fake_News_Hoaxes_Clickbait_and_Various_Other_Shenanigans